Gorontalo (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menggelar patroli keamanan menjelang malam pergantian Tahun Baru 2022.
"Cek poin di seluruh pintu masuk perbatasan kita perketat, untuk mencegah pergerakan massa dengan tujuan menggelar kemeriahan malam pergantian tahun, diantaranya di perbatasan antara Gorontalo-Sulawesi Utara di Kecamatan Atinggola. Dan perbatasan antara kabupaten ini dengan Kabupaten Gorontalo, di Puncak Pontolo Indah, Kecamatan Kwandang," kata Kapolres Gorontalo Utara, AKBP Dicky Irawan Kesuma, di Gorontalo, Jumat.
Pemeriksaan kartu vaksinasi COVID-19 tetap menjadi prioritas. Juga pemeriksaan kendaraan-kendaraan yang terindikasi akan berkonvoi atau berarak-arakan masuk ke daerah ini, maupun keluar daerah diantaranya menuju Kota Gorontalo dengan maksud merayakan malam pergantian tahun.
Mengingat wilayah perkotaan sangat potensial memagnit kunjungan yang menimbulkan keramaian.
"Kasihan juga kalau tidak kita cegah dari daerah-daerah. Khawatirnya kerumunan di wilayah Kota Gorontalo termasuk di ibu kota kabupaten ini sulit diredam," katanya.
Seluruh personel pun disiagakan hingga Tahun Baru 1 Januari 2022 kata Dicky, termasuk akan berpatroli di tempat-tempat hiburan, seperti tempat karaoke.
Hal itu untuk menghindari adanya kerumunan maupun perayaan pesta malam pergantian tahun.
Mengingat pemerintah daerah telah menegaskan tidak mengizinkan menggelar keramaian dalam bentuk apapun, baik di lapangan hijau maupun tempat wisata.
Olehnya pengetatan keamanan berlaku hingga di seluruh tempat hiburan.
Polres pun siagakan personelnya di setiap pertigaan, perempatan maupun persimpangan.
"Seluruh personel disiagakan tanpa terkecuali alias tidak ada yang lepas piket, untuk mendukung pengamanan di malam pergantian tahun ini," imbuhnya.
Sejauh ini tambah Dicky, lintas Sulawesi terpantau aman dan lancar, serta situasi daerah tergolong kondusif.
Ia berharap, seluruh elemen masyarakat saling bersinergi untuk tidak menggelar kemeriahan malam pergantian tahun yang berpotensi menyebabkan kerumunan, sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19.***
