Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Akibat kurangnya stok dari petani, harga jual pisang di beberapa pasar tradisional dan pusat penjualan pisang di kompleks pertokoan Murni, Kota Gorontalo mengalami kenaikan, Senin.
Pantauan ANTARA, di pasar Sentral kota Gorontalo, pedagang pisang yang biasanya tempat jualan mereka penuh dengan pisang namun sekarang hanya memiliki sedikit persediaan saja.
Jati, seorang pedagang dipasar Sentral, mengatakan, persediaan pisang dari petani sangat kurang sehingga mengakibatkan harga mengalami kenaikan seiringnya tetap tingginya permintaan.
"Yang membeli pisang banyak, namun stok kami sedikit, terutama untuk pisang jenis `gapi`, biasanya dijual Rp20.000 per sisir sekarang menjadi Rp25.000 persisirnya, sedangkan pisang mas hingga kini stok kami masih kosong," ungkapnya.
Hal serupa dikatakan Lisna, pedagang pisang dan kacang di kompleks pertokoan Murni, persediaan pisang sangat sedikit sedangkan permintaan pisang semakin meningkat seiring banyaknya masyarakat yang membeli pisang gapi untuk keperluan pernikahan, doa syukuran maupun upacara adat.
"Banyak yang mencari pisang gapi untuk keperluan pernikahan doa dan syukuran, namun kurangnya ketersediaan stok membuat kami para penjual sedikit kebingungan, walalupun banyak jenis pisang yang kami jual, namun pisang gapi termasuk yang paling laris, dengan harga yang kini mencapai Rp25.000 per sisirnya.
Lisna menambahkan, menurut petani pisang, kurangnya stok disebabkan petani yang masih dalam proses tanam usai kemarau panjang yang terjadi sejak enak bulan belakangan dan kini telah memasuki musim hujan.
Arman, pembeli di kompleks pertokoan murni berharap agar stok pisang segera stabil agar buah kesukaannya tersebut dapat dibeli dengan harga yang normal dan terjangkau.
                  