Gorontalo (ANTARA) - Balai POM Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango melakukan pengawasan dan pemeriksaan sampel di Center Point, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Pada kegiatan itu, BPOM melakukan uji sampel 36 jenis takjil dengan menggunakan mobil laboratorium keliling dan semuanya dinyatakan memenuhi syarat untuk dikonsumsi dan aman dari bahan berbahaya.
"Semuanya yang diuji baik untuk dikonsumsi, tidak ada yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya," ucap Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli usai mendampingi uji sampel tersebut, Selasa.
Pengawasan seperti itu, kata Wabup, penting sekali. Apalagi Balai POM langsung turun melakukan pemeriksaan. Artinya ini, untuk peringatan kepada masyarakat bahwa mereka juga diawasi.
Menurutnya, kehadiran Balai POM lebih menegaskan kepada masyarakat, bahwa mereka tidak boleh sesukanya mencampurkan bahan-bahan yang berbahaya di makanan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Ia mengaku bersyukur para UMKM yang berjualan di kawasan Center Point sudah sangat sadar untuk kesehatan. Mereka sudah tahu apa saja bahan-bahan yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
"Saya atas nama Pemda, terima kasih untuk Balai POM yang senantiasa melakukan pengawasan di lokasi-lokasi yang ramai menjual takjil di wilayah Bone Bolango," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Balai POM Provinsi Gorontalo, Agus Yudi Prayudana, mengungkapkan kegiatan itu merupakan program rutin dalam rangka mengintensifikasi pengawasan makanan berbuka puasa di masyarakat Gorontalo.
"Kita melakukan pengawasan secara rutin tidak hanya di Bone Bolango, tapi juga kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo," ungkap Agus Yudi Prayudana.
Agus menjelaskan, bahan berbahaya yang diuji seperti formalin, boraks, dan bahan pengawet lainnya yang dilarang. Termasuk juga pewarna tekstil rhodamin B dan pewarna tekstil methanil yellow yang sering digunakan pada makanan.
Agus pun berharap dengan hasil pemeriksaan takjil ini, masyarakat bisa menjual, menyediakan makanan untuk takjil buka puasa yang seluruhnya aman dari bahan berbahaya.
"Dengan demikian, pengawasan obat dan makanan di Provinsi Gorontalo bisa berjalan dengan baik," kata Agus.