Gorontalo (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Gamaria Monoarfa mengatakan pemerintah provinsi segera merespon dengan cepat, laporan kasus dugaan stunting di daerah itu.
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan, istri Penjabat Gubernur itu melihat langsung kondisi anak yang tinggal di Kelurahan Ipilo Kota Gorontalo dan seorang anak di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.
“Waktu kegiatan imunisasi kemarin ada beberapa kader yang melaporkan bahwa ada beberapa anak yang beresiko lumpuh layu. Makanya saya mengunjungi mereka bersama dengan dinas kesehatan. Ada juga dokter anak, agar bisa ada tindak lanjut penanganan anak-anak ini,” kata Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo Gamaria Purnamawati Monoarfa, Kamis.
Menurut dia, laporan-laporan dari masyarakat seperti itu, akan sangat membantu pihaknya dan petugas kesehatan dalam melakukan pendataan dan penanganan kasus stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman mengatakan pihaknya bersama TP PKK akan intens keliling Gorontalo, untuk menekankan pencegahan dan penanganan stunting.
Ia menilai penanganan stunting bukan hanya di tingkat provinsi namun harus sampai ke level desa, dasawisma, keluarga serta dilakukan pemantauan dan pendampingan oleh lintas sektor sampai ada perubahan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Anak-anak yang mengalami gagal tumbuh atau gagal kembang maka harus segera dilakukan intervensi, baik dari segi kesehatan atau intervensi spesifik yang porsinya 30 persen maupun dari luar kesehatan atau intervensi sensitif sekitar 70 persen.
“Sebagai contoh dari segi lingkungan atau dari segi sosial, kami harus memastikan bahwa rumah tangga tersebut cukup pangan dan memenuhi gizi untuk kebutuhan anak dan ibu hamil,” kata Yana
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan tersebut, pihaknya akan melakukan pemantauan secara rutin kepada anak yang diduga mengalami stunting.
Pada peninjauan itu pemprov memberikan bantuan sembako, serta kebutuhan anak berupa popok anak, susu, dan biskuit.