Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kopi Vietnam menjadi ramai diperbincangkan
akhir-akhir ini karena kasus kematian Wayan Mirna Salimin alias Mirna
(27) usai meminum kopi Es Vietnamens di salah satu restauran di Jakarta
Pusat.
Pakar kopi Adi W Taroepratjeka mengatakan bahwa kadar
kafein pada kopi Vietnam yang pada dasarnya berjenis Robusta adalah
lebih tinggi dibanding Arabika.
"Kadar kafein Robusta lebih tinggi dari Arabika, tapi paling dampaknya
deg-deg-an atau mual karena tubuh mencoba memberi tahu asupan kafein
sudah berlebih," kata dia kepada ANTARA News, Minggu.
"Masalahnya Robusta manis dan dingin, orang kadang minumnya kebanyakan," sambung dia.
Sementara itu, saat dihubungi ANTARA News, Spesialis Jantung RS Bunda,
Dr. Dicky Armein Hanafy, mengatakan bahwa kafein sendiri merupakan
sebuah stimulan.
"Beda-beda orang yang merasakannya, tergantung pada kepekaan setiap individu," ujar dia.
Lebih lanjut, melalui pesan singkat, Spesialis Jantung Pusat Jantung
Nasional Harapan Kita, dr. Siska S. Danny, SpJP, menyebutkan bahwa kopi
dapat menginduksi gangguan irama jantung, namun hal tersebut jarang
sekali ditemui.
"Pada kasus yang sangat jarang, kopi mungkin menginduksi gangguan irama
jantung atau aritmia, namun umumnya aritmia ringan dan tidak menyebabkan
kematian," ungkap dia.
Seperti layaknya kopi, Kopi Vietnam dapat dinikmati baik panas maupun
dingin. Kalori pada kopi pun tergantung pada cara penikmat kopi menegak
kopi mereka.
"Kadang dengan tambahan gula dan mentega seperti di Aceh atau Singapura,
diseduh dengan alat Vietnam drip di atas es. Bisa pakai susu kental
manis atau air gula," kata Adi.
"Beda jumlah kalori karena susu kental manisnya banyak sekali. Tapi
kalau dibandingkan sama kopi Sanger-nya Aceh sih sebelas dua belas,"
tambah dia.
Kandungan kafein kopi Vietnam tinggi
Minggu, 10 Januari 2016 21:51 WIB