Gorontalo (ANTARA) - Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli meminta kepada semua pihak untuk menghentikan diskriminasi kaum minoritas.
"Kita di Bone Bolango sekitar 99 persen mayoritas Islam dan 1 persen lagi adalah kaum nonmuslim. Karena kita saling menyayangi, maka gejolak itu hampir tidak terjadi," ujar Merlan ketika berbicara pada kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Gorontalo, Kamis.
Merlan Uloli menilai FKUB di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo yang dipimpinnya bersama Bupati Hamim Pou semuanya sudah berjalan dengan baik dan hampir tidak terjadi gejolak.
"Jangan yang mayoritas mendiskriminasi kaum minoritas. FKUB harus menyuarakan stop diskriminasi terhadap kaum minoritas agar mereka juga bisa mendapatkan haknya melalui program pemerintah," ujarnya.
Merlan menginginkan semua pihak untuk terus menyuarakan stop diskriminasi pada kaum minoritas agar bisa terciptanya persatuan di tengah masyarakat.
Ketua Panitia pelaksana kegiatan FKUB Bone Bolango, Suleman Adadau mengungkapkan kegiatan penguatan moderasi beragama dilaksanakan dalam rangka memperkokoh kerukunan umat di Kabupaten Bone Bolango.
Suleman mengatakan penguatan moderasi beragama menjadi salah satu indikator utama sebagai upaya membangun kebudayaan dan karakter bangsa.
"Moderasi beragama juga menjadi salah satu prioritas di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Kementerian Agama," kata Suleman Adadau, yang juga Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bone Bolango itu.
Suleman menyebutkan kegiatan pertemuan FKUB tersebut diikuti oleh 40 orang peserta, terdiri dari 18 Camat se Kabupaten Bone Bolango, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) berjumlah 13 orang, dan pengurus FKUB Bone Bolango sembilan orang.