Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo memperkirakan produksi padi daerah itu pada tahun 2022 sebanyak 249,71 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat dari tahun 2021.
"Jumlah itu mengalami kenaikan 15,32 ribu ton GKG atau 6,53 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 234,39 ribu ton GKG," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, produksi padi di Provinsi Gorontalo sepanjang bulan Januari − September 2022 diperkirakan sebesar 208,73 ribu ton GKG.
Atau mengalami kenaikan sekitar 15,64 ribu ton GKG (8,10 persen) dibandingkan bulan Januari − September 2021 yang sebesar 193,09 ribu ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA Padi bulan September 2022, potensi produksi padi sepanjang bulan Oktober − Desember 2022 ialah sebesar 40,98 ribu ton GKG.
Dengan demikian, total produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 249,71 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 15,32 ribu ton GKG (6,53 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 234,39 ribu ton GKG.
"Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi di bulan Februari dan produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi di bulan Januari," ujar Hanif.
Sementara produksi padi terendah pada 2022 diperkirakan terjadi di bulan November dan produksi padi terendah pada 2021 terjadi pada bulan Desember.
Produksi padi pada Januari 2022 sebesar 35,00 ribu ton GKG, sedangkan produksi padi pada November 2022 diperkirakan sebesar 8,65 ribu ton GKG.
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Gorontalo, Boalemo, dan Gorontalo Utara. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah yaitu Pohuwato, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo.
BPS sebut produksi padi Gorontalo meningkat
Jumat, 4 November 2022 15:46 WIB