Gorontalo (ANTARA) - Gempa yang terjadi pada Sabtu malam, pukul 19.01 WITA, berpusat di Boroko, Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, terasa hingga di wilayah Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
"Getarannya cukup terasa. Dinding rumah kami bergetar, lampu gantung bergoyang-goyang. Gempa dirasakan hampir 1 menit," kata Jihan Meutia, warga Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, di Gorontalo Utara, Sabtu.
Namun kata dia, kondisi itu tidak membuat warga panik. "Tidak ada kerumunan warga di luar rumah untuk menghindari dampak gempa," katanya.
Hal yang sama dikatakan Yatin, warga Desa Moluo. Ia mengaku, memilih berdiam diri di dalam rumah sambil berdoa.
Meski getaran gempa terasa cukup lama, bahkan beberapa barang di dalam rumah ada yang bergetar, namun tidak ada anggota keluarga yang ke luar rumah.
"Getaran gempa agak kencang seperti mengayun dari kiri ke kanan. Namun getarannya tidak membuat panik meski durasinya sempat mengkhawatirkan," katanya.
Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya menginformasikan, gempa magnitudo 5,4 terjadi pukul 19.01 WITA.
Lokasinya di 1.34 Lintang Utara, 123.26 Bujur Timur, di kedalaman 48 kilo meter Barat Laut Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.
Getaran di kedalaman 10 kilo meter dirasakan pula di wilayah Kabupaten Pohuwato II MMI, Kota Gorontalo III MMI, Kabupaten Gorontalo II hingga III MMI, termasuk Gorontalo Utara III MMI.
BMKG merilis, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.***