Sembahyang yang digelar pada hari ke sembilan penanggalan Lunar tersebut, dimulai pada hari Minggu pukul 23.00 hingga hari Senin pukul 02,00 Wita.
Pemimpin Sembahyang di Tempat Ibadah Tridharma Tulus Harapan Kita, William, Senin dini hari, mengatakan pada sembahyang itu berbagai persiapan dilakukan, mulai dari persembahan hingga berbagai ornamen.
"Kita mempersiapkan buah, kue, bunga dan persembahan lainnya," ucap dia.
Pada sembahyang tersebut umat Tridharma menyampaikan penghormatan, rasa syukur dan terima kasih atas bimbingan, perlindungan dan pertolongan kepada Tuhan. Umat Tridharma berdoa dan bersujud dengan menyertakan wewangian, teh, ciu, kembang atau bunga, buah-buahan dan simbol-simbol Tao lainnya.
Umat Tridharma Gorontalo memohon berkah agar angin dan hujan serasi, masyarakat aman sejahtera, sehingga umat manusia luput dari kegelapan hidup, bahaya penyakit dan bencana alam, bahaya api, banjir dan angin yang tidak selaras.
Upacara sembahyang itu diyakini mendatangkan berkah dan segala kekeliruan dan kesalahan dapat dimaafkan, sehingga di tahun 2574 Imlek, batin umat diperbarui.
Selain itu, kedamaian dan keamanan Indonesia didoakan agar selalu dalam perlindungan Tuhan, tenang, tentram, bahagia.
WIlliam menambahkan, setelah selesai sembahyang, pihaknya membakar uang kertas atau biasa disebut kim coa, serta membagikan berbagai bahan-bahan persembahyangan kepada seluruh umat.
