Gorontalo (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Gorontalo bersama Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) menggelar pasar pangan murah di Liluwo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer pada kegiatan itu mengatakan berbagai bahan pangan dijual dengan harga dibawah pasaran, seperti beras, minyak goreng, bawang merah, cabai rawit dan lainnya.
"Pada rakor pengendalian inflasi, bapak Mendagri meminta pemerintah daerah untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditi pangan," ucap dia.
Gelar pangan tersebut kata Gubernur menjadi jawaban Pemprov Gorontalo atas instruksi tersebut, dengan mengintervensi harga komoditi yang jauh lebih murah dibanding harga di pasaran.
Seluruh komoditi dijual dengan harga distributor atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Seperti halnya beras yang harga di pasaran berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp12 ribu/kilogram, pada operasi pangan murah hanya dijual dengan harga Rp8.500/kilogram.
Sementara untuk minyak goreng yang HET di pasaran mencapai Rp18.000/liter, hanya dijual Rp14 ribu/kilogram. Demikian pula halnya gula pasir dengan HET Rp15 ribu/kilogram, dijual Rp13.000/kilogram.
Sedangkan untuk komoditi lainnya seperti telur dijual Rp14.500untuk 10 butir, cabai Rp9.000/setengah kilogram, bawang merah Rp16 ribu/setengah kilogram, dan bawang putih Rp6.500 untuk kemasan seperempat kilogram.
"Kita akan melaksanakan gelar pangan murah ini sebanyak 15 kali. Pemerintah betul-betul ingin membantu masyarakat sehingga menghadapi Ramadan tidak kesulitan memenuhi kebutuhan pangan," tutup Hamka.
Hamka menambahkan, meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadhan, berdampak pada naiknya harga sejumlah komoditi pangan. Untuk itu mengendalikan dan menstabilkan harga tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar pasar pangan murah.
Pemprov Gorontalo gelar pasar murah
Selasa, 21 Februari 2023 15:43 WIB