Gorontalo (ANTARA) - Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengimbau para orang tua bijak dalam memilihkan sekolah untuk anak-anak mereka.
Pada acara peluncuran kebijakan lima hari sekolah di SMA 7 Kota Gorontalo, Senin, dia meminta para orang tua tidak hanya terpaku pada sekolah-sekolah yang sudah dianggap unggul.
"Bagi saya sekolah unggulan dan tidak unggulan tidak menjamin anak-anak menjadi orang yang berprestasi," kata Ismail.
"Semua tergantung bagaimana guru dan siswa diperlakukan selama proses belajar mengajar," katanya.
Dia mencontohkan, sekolah Tridharma sebelumnya merupakan sekolah swasta tetapi ada lulusannya yang menjabat sebagai gubernur Gorontalo selama dua periode, yakni Rusli Habibie.
Ismail menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kompetensi guru dan fasilitas pendidikan supaya kualitas pendidikan di seluruh sekolah bisa rata.
"SMA 1 itu kecil, tapi karena branding-nya makanya dia (dianggap) unggul. Kalau kualitas gurunya sama, fasilitasnya sama, lalu apa yang membedakan dia dengan SMA 5, 6, 7, dan 8?" kata dia.
Dia mengemukakan bahwa hampir setiap awal tahun ajaran baru Pemerintah Provinsi Gorontalo dihadapkan dengan masalah sekolah favorit.
Menurut dia, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hingga Penjabat Gubernur ditelepon oleh orang tua yang ingin anaknya masuk ke sekolah-sekolah yang dianggap sebagai favorit meski tidak sesuai dengan aturan zonasi domisili.
"Keponakan saya langsung minta orang tuanya hubungi saya supaya bisa diterima di SMA Kabila. Saya suruh pulang. Pulang, sekolah sana di SMA Suwawa. Kalau saya mau, saya tinggal minta Pak Kadis uruskan, tapi tidak saya lakukan," kata Ismail.
Dia juga mengemukakan pentingnya sekolah-sekolah aktif menyampaikan informasi mengenai program pendidikan dan capaian prestasi sekolah kepada publik agar masyarakat tidak hanya terpaku pada sekolah-sekolah yang sudah dianggap sebagai favorit.