Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pertamina Geothermal Energy, anak perusahaan PT
Pertamina (Persero), menyatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tompaso, Sulawesi Utara, menunjukkan
progres lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumhya.
"Hingga akhir Februari tingkat kemajuan proyek telah mencapai 54,63
persen atau lebih cepat sekitar 2-3 bulan dari rencana," ungkap Dirut PT
Pertamina Geothermal Energy (PGE) Irfan Zainuddin dalam keterangan
tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Irfan mengatakan PGE memulai pengerjaan pembangunan PLTP Lahendong
Unit 5 & 6 dengan kapasitas 2 X 20 MW, sejak 2015. PLTP Unit 5 &
6 ini menelan investasi sebesar 282,07 juta dolar AS.
Sejak tahap eksploitasi panas bumi hingga pembangunan pembangkit
listrik semuanya dilakukan oleh PGE. Listrik yang diproduksi akan
diisalurkan kepada PT PLN (Persero).
"Hal itu berbeda dengan PLTP Unit 1-4 dimana PGE hanya menyalurkan
uap kepada PLN untuk kemudian membangkitkan listrik melalui PLTP milik
PLN," kata Irfan.
Irfan mengatakan PGE dapat melaksanakan pengerjaan proyek PLTP Unit 5
& 6 lebih cepat karena dukungan pemerintah, baik pusat maupun
daerah beserta masyarakat sekitar.
Dukungan tersebut di antaranya ditunjukkan dengan cepatnya proses
pekerjaan dari tahap perizinan, pembebasan lahan, serta proses
pelelangan yang tepat waktu.
"Seluruh stakeholder terkait telah memahami kegiatan pengembangan
panas bumi merupakan usaha pemenuhan listrik Sulut yang bertumpu pada
energi terbarukan yang ramah lingkungan dan sejalan dengan Program
Indonesia Terang yang baru-baru ini digalakkan oleh pemerintah c.q.
Kementerian ESDM," katanya.
Sebelum unit 5 dan 6, telah beroperasi PLTP Lahendong Unit 1,2,3 dan
4 dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 20 MW. "PLTP Lahendong
1-4 memasok sekitar 40 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan
kami komit untuk terus meningkatkan pasokan listrik panas bumi melalui
proyek-proyek baru, yaitu Lahendong unit 5 dan 6," kata Irfan.
Selain pencapaian diatas, menurut dia, PGE Area Lahendong juga
berkomitmen terhadap keselamatan kerja. Komitmen ini ditunjukkan dengan
tidak adanya kecelakaan kerja selama 2015. Total waktu jam kerja tanpa
kecelakaan selama 2015 adalah 2,3 juta jam kerja.
"Hal-hal tersebut merupakan komitmen PGE untuk menyukseskan program
kemandirian energi yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia," tutup
Irfan.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng saat berkunjung ke lokasi
proyek di Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa yang berjarak sekitar 24
km dari Kota Tomohon itu, mengatakan percepatan pembangunan PLTP di
Sulut sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan listrik Sulut.
Saat ini Sulut masih mengalami defisit suplai listrik. Penambahan
suplai listrik sebesar 2 X 20 MW dari PLTP Unit 5 & 6 ini tentu akan
sangat bermanfaat bagi masyarakat Sulut mengingat saat ini masih
terdapat daerah-daerah di Sulut yang belum teraliri listrik.
Pertamina percepat pembangunan PLTP Lahendong Unit 5-6
Rabu, 9 Maret 2016 19:14 WIB