Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mendukung pengembangan Desa Bubohu di Kecamatan Bongo, Kabupaten Gorontalo sebagai kawasan wisata religius.
"Bubohu adalah bukti bahwa wisata religius muncul dari kesadaran masyarakat dalam memelihara budaya Islam , hingga akhirnya menarik minat pengunjung," kata Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim saat menghadiri perayaan walima dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di desa tersebut, Minggu.
Sebagai bentuk dukungan, pemprov akan memberikan bantuan baik berupa dukungan promosi dan dana untuk pengembangan kawasan tersebut sebagai obyek wisata di Gorontalo.
Ia berharap tradisi walima yang digelar masyarakat Bubohu, selalu terjaga keasliannya sehingga tidak ada pergeseran budaya yang terjadi dalam masyarakat.
Sementara itu, pelopor Desa Wisata Religius Bubohu, Yosef Taher Ma`ruf mengatakan seluruh pengembangan wisata di daerah tersebut selama ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
"Kami membangun wisata ini, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan Bubohu dengan hasil swadaya masyarakat setempat dan sejumlah donatur. Jika pemerintah mau bantu kami sangat gembira, tapi sebaiknya kami jangan diminta mengajukan proposal," ungkapnya.
Desa Wisata Bubohu mulai dikenal sejak masyarakat setempat rutin menggelar Festival Walima setiap tahun saat momentum Maulid Nabi tiba.
Dalam tradisi tersebut, setiap rumah warga menyumbang satu rangkaian walima yang terdiri dari kue khas �kolombengi� dihias dan dilengkapi "toyopo" berisi nasi dan telur.
Tinggi walima bisa mencapai satu hingga empat meter, serta diarak menuju masjid At Taqwa sebagai pusat perayaan walima tersebut.
Kue dibagikan setelah masyarakat menggelar zikir sehari semalam, yang dihadiri ratusan pelantun zikir dari berbagai wilayah.
Selain itu, Yosef juga membangun taman wisata Bubohu yang terdiri dari pemandian, kebun organik, rumah walima dan museum sejarah Gorontalo, serta mendirikan Masjis Walima Emas yang berada di puncak gunung.
Ia juga membentuk SMK Bubohu untuk mengakomodir para pelajar lulusan SMP di desa tersebut, serta berencana membangun Institut Islam Wadi Palapa. ( Debby Mano )