PKK Goes To School jadi program Pemprov Gorontalo

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Fima Agustina menghadiri pertemuan dengan para orang tua siswa SMA Negeri 4 Kota Gorontalo yang menjadi salah satu sekolah binaan PKK Goes To School di Kota Gorontalo. (ANTARA/HO-Diskominfotik Provinsi Gorontalo)

Gorontalo (ANTARA) - Program 'Goes To School' yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) terus berlanjut sebagai program Pemerintah Provinsi Gorontalo, kata Ketua TP PKK Fima Agustina.

Fima di Gorontalo, Selasa mengatakan hal tersebut saat menghadiri pertemuan dengan para orang tua siswa SMA Negeri 4 Kota Gorontalo yang menjadi salah satu sekolah binaan PKK Goes To School, di Kota Gorontalo.

"Program PKK Goes To School ini, Insya Allah akan terus berlanjut dan menjadi program Pemprov Gorontalo. Bukan sebatas pada jabatan Penjabat Gubernur di tahun 2024, tapi terus berlanjut meskipun kami sudah pulang ke Jakarta," kata Fima.

Isteri Penjabat Gubernur Ismail Pakaya itu mengatakan anak merupakan aset berharga dan dapat menjadi bekal bagi orang tua untuk mendoakan kebaikan akhirat kelak.

Olehnya program Goes To School berfokus menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada para peserta didik.

"Ini menjadi program yang sangat penting. Karena anak-anak kita ini yang kita siapkan menjadi aset akhirat kita. Kita harus siapkan mereka menjadi anak yang berkepribadian kuat dari segi imannya, karena dunia ini sejujurnya banyak ujiannya,” katanya.

Pada pertemuan itu, membahas tentang hasil program Goes To School kepada para siswa.

Tim Skrining Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyatakan, dari 30 anak binaan, ada 10 siswa yang mendapat hasil normal atau kategori anak yang tidak bermasalah. Sisanya masih harus melalui proses skrining lagi.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo Rudi WE. Daenunu, mengimbau kepada orang tua dan masyarakat, agar bisa membantu anak-anak untuk tetap konsisten terhadap nilai-nilai keagamaan yang telah mereka dapatkan.

Ia mengatakan tanggung jawab sekolah sangatlah terbatas, hanya dari pukul 07.00 pagi sampai 15.45 sore, sehingga ia meminta orang tua agar tetap mendampingi anak-anak mereka.

“Peran orang tua di sini sangat penting untuk mengawasi anak-anaknya, karena sekolah termasuk Dinas Pendidikan hanya dari jam 7 sampai jam 15.45 itu menjadi tanggung jawab kami, tapi setelah mereka pulang ke rumah, maka itu sudah jadi tanggung jawab orang tua,” katanya.