Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Setelah Perdana Menteri Sigmundur Davio
Gunnlaugsson mundur gara-gara Panama Papers, Presiden Islandia Olafur
Ragnar Grimsson kini disebut-sebut memiliki kaitan dengan paling tidak
satu akun perusahaan offshore kendati sang presiden menerangkan hal berbeda kepada CNN.
Kepada CNN, Presiden Grimsson mengaku bahwa baik dia maupun istrinya, Dorrit Moussaieff, tidak memiliki kaian dengan akun offshore.
Namun salah satu media Islandia, The Reykjavik Grapevine justru mengaku
menerima dokumen-dokumen yang menunjukkan keterangan sang presiden
kepada CNN itu bohong.
Dokumen itu mengungkapkan mengenai sebuah
perusahaan Inggris bernama Moussaieff Jewelers Limited (MJL) yang adalah
kepanjangan tangan dari bisnis keluarga Dorrit.
Menurut catatan
otoritas keuangan Islandia pada 2006, Lasca Finance Limited (LFL) yang
tercatat di Kepulauan Virgin Inggris yang saham mayoritasnya dimiliki
keluarga Dorrit, melalukan pembayaran bunga kepada MJL dari 2000 sampai
2005. Lasca termasuk dalam perusahaan yang terdapat pada Panama Papers.
Pada
2006, LFL menghilang, namun sebuah perusahaan baru muncul di Hong Kong
dengan nama Moussaieff Limited yang memiliki satu-satunya direktur dan
pemegang saham, yakni ibunda Dorrit.
Perusahaan itu aktif sampai paling tidak 31 Maret 2015.
Kendati
tidak masuk daftar hitam suaka pajak oleh hukum Islandia, Hong Kong
diperingkat ke posisi dua pada Indeks Kerahasiaan Keuangan.
Meskipun
ketika Dorrit mengubah tempat tinggal legalnya dari Islandia ke Inggris
pada 2013, saat itu dia mengaku kepada wartawan bahwa dia menjalankan
MJL di mana sebuah laporan keuangan tahunan MJL pada 2015 memperlihatkan
sang ibu adalah direktur dari perusahaan itu.
Temuan baru ini
hanya sepekan setelah Olafur mengumumkan akan mencalonkan diri lagi
untuk masa jabatan keenam kalinya, demikian laman The Reykjavik
Grapevine.
Setelah PM, giliran Presiden Islandia tersangkut Panama Papers
Selasa, 26 April 2016 8:46 WIB