London (ANTARA GORONTALO) - Presiden Republik Islam Gambia, Yahya Jammeh Babili Mansa, menyatakan kekagumannya atas kemajuan Indonesia dalam bidang pertanian dan berharap Indonesia dapat meningkatkan kerja samanya dengan Gambia.
Hal itu disampaikan Presiden Gambia pada saat menerima Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Senegal merangkap Republik Islam Gambia, Mansyur Pangeran, yang menyerahkan Surat Kepercayaan di Istana Kepresidenan Gambia.
Dubes Mansyur Pangeran dalam keterangan yang diterima ANTARA News London, Sabtu, menyebutkan bahwa dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Dubes RI untuk Republik Senegal merangkap Republik Islam Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, Republik Sierra Leone dan Republik Cabo Verde.
Dalam kesempatan bicara empat mata (tete a tete) dengan Presiden Gambia, Mansyur Pangeran menyampaikan salam hangat Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia disertai dengan komitmen RI untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Gambia.
Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Yahya Jammeh atas Perayaan Revolution 22 Juli, dan ditunjuknya Pemerintah Gambia sebagai Tuan Rumah Konperensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam (KTT OKI) pada 2018.
Sementara it, Presiden Yahya menyampaikan komitmen untuk membantu kelancaran tugas Dubes Mansyur Pangeran di Dakar dalam peningkatan hubungan dan kerja sama kedua negara.
Dikatakannya, hubungan bilateral Indonesia dan Gambia memiliki ikatan sejak kemerdekaan Gambia tahun 1965, dan mengatakan Indonesia "bukan sekadar teman sejati, namun juga saudara".
Untuk itu, ia menyampaikan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam berbagai forum internasional dan kerja sama lainnya.
Presiden Yahya menegaskan bahwa terkait dengan isu Laut Tiongkok Selatan (LTS), Pemerintah Gambia bersifat netral dan mendukung resolusi damai penyelesaian konflik LTS, konflik pada akhirnya merugikan semua pihak.
Ia juga minta peran Indonesia sebagai negara kunci di Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menghubungkan Asia Tenggara dengan Afrika Barat.
Presiden Yahya juga menceritakan tentang kunjungannya ke Bali dan Gorontalo baru-baru ini menghadiri Upacara Subhak yang ritualnya serupa dengan yang dilakukan di Gambia, dan merasa sangat terkesan dengan Indonesia.
Dubes Mansyur Pangeran adalah diplomat karir di Kementerian Luar Negeri yang pernah bertugas di Oslo serta menjabat Konsul Jenderal di Dubai. Ia mempunyai sepasang putra dan putri yang beranjak dewasa dari pernikahannya dengan Febie Mirashanti.