New Delhi (ANTARA) - Komisaris Tinggi (setara duta besar antarnegara persemakmuran) India untuk Kanada, Sanjay Kumar Verma, bersama sejumlah diplomat lainnya ditarik pulang atas kekhawatiran akan keselamatan mereka, demikian diungkapkan Kementerian Luar Negeri India pada Senin (14/10).
Sebelumnya, kementerian tersebut menolak klaim Kanada bahwa duta besar India terlibat dalam rencana pembunuhan pemimpin Sikh Hardeep Singh Nijjar.
Kuasa Usaha Kanada di New Delhi dipanggil dan diberi tahu bahwa tuduhan semacam itu "sama sekali tidak dapat diterima," kata kementerian tersebut.
"Digarisbawahi bahwa dalam suasana ekstremisme dan kekerasan, tindakan Pemerintahan (Perdana Menteri Kanada Justin) Trudeau membahayakan keselamatan mereka (komisaris tinggi dan diplomat India)," kata Kemenlu India.
"Kami tidak percaya pada komitmen Pemerintah Kanada saat ini untuk menjamin keamanan mereka. Oleh karena itu, Pemerintah India telah memutuskan untuk menarik Komisaris Tinggi dan diplomat serta pejabat lainnya yang menjadi sasaran," lanjutnya.
Pada Juni 2023, Nijjar ditembak mati oleh dua pria bersenjata bertopeng di tempat parkir kuil Sikh di Surrey, British Columbia, Kanada.
Nijjar adalah sosok penganjur pembentukan negara Sikh merdeka di India utara yang disebut Khalistan.
Trudeau mengatakan pada September bahwa Ottawa sedang memeriksa "tuduhan yang dapat dipercaya" yang menghubungkan pejabat India dengan pembunuhan Nijjar.
New Delhi menolak tuduhan tersebut.
Menyusul insiden itu, Kanada mengusir seorang diplomat tinggi India yang diduga memiliki hubungan dengan intelijen luar negeri negara tersebut.
Sebagai tanggapan, pihak berwenang India memerintahkan seorang diplomat senior Kanada untuk meninggalkan India.
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pada Januari bahwa kebijakan Kanada terhadap Pasukan Pembebasan Khalistan berdampak negatif pada hubungan India-Kanada.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Khawatir akan keselamatan diplomat, India tarik dubes dari Kanada