Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga beras di pasaran lokal Gorontalo selama sepekan terakhir ini mengalami penaikan jika dibandingkan dengan beberapa pekan sebelumnnya.
Sejumlah pedagang beras di Gorontalo, Selasa, mengatakan bahwa penaikan harga beras tersebut karena permintaan yang tinggi, sementara petani sawah di daerah tersebut belum ada yang panen.
"Semua wilayah yang menghasilkan beras untuk Gorontalo belum ada yang melaksanakan panen," kata Umar Mootalu, pedagang beras di Kabupaten Gorontalo.
Saat ini, kata dia, harga beras mengalami penaikan yang sebelumnya sebesar Rp450 ribu per koli (50 kg) menjadi Rp480 ribu hingga Rp500 ribu.
Romi Hasan, pedagang beras di pasar sentral Kota Gorontalo, memperkirakan harga beras akan terus mengalami penaikan sebab stok yang ada di gilingan padi milik petani banyak yang kosong.
Menurut dia, biasanya setelah beberapa bulan panen stok digilingan masih relatif banyak. Namun, sekarang ini banyak yang tidak menyimpan beras akibatnya harga selama sepekan terakhir ini terus merangkak naik.
Stok beras milik petani habis terjual, kata dia, untuk melayani permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan Idulfitri 1437 Hijriah. Permintaan pada saat itu mengalami lonjakan yang sangat signifikan.
Untuk mendatangkan beras dari luar Gorontalo, seperti Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, para pedagang dibebankan dengan biaya transportasi serta harga di daerah tersebut juga mengalami penaikan.
"Untuk mendatangkan beras dari Palu dan Bolmong, kami pedagang harus mengeluarkan biaya transportasi yang cukup lumayan, sedangkan harga di daerah tersebut juga naik," kata Romi.
Harga Beras Di Gorontalo Naik
Selasa, 2 Agustus 2016 10:28 WIB