Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini kita perlu menyederhanakan semua prosedur atau proses perizinan, sehingga memudahkan orang untuk berinvestasi.
"Kita perlu menyederhanakan berbagai perizinan prosedur pengurusan untuk berusaha, indikasinya tidak sulit, lihat saja rangking Indonesia antar negara di dunia," kata Darmin saat menghadiri Seminar Nasional dan Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Gorontalo.
Ia menambahkan, di dalam "Rangking Ease of Doing Business" posisi Indonesia berada pada rangking ke 109, sementara Vietnam di rangking 90.
Padahal dulunya saingan Indonesia adalah Thailand dan Malaysia, tapi sekarang dilewati Vietnam.
"Jangan sampai lima tahun lagi kita akan dilewati Myanmar, oleh karena itu pemerintahakan harus betul-betul fokus menyelesaikan persoalan ini," jelasnya.
Menurutnya ini tidak mudah, dimana pihaknya sering sampaikan persoalan birokrasi dalam perizinan, persoalan rekomendasi dan lainnya, dimana yang diperlukan disitu bukan hasil ketidatahuan tapi hasil kecerdasan.
Karena setiap kali dibenahi dan terus dibetulkan, mereka selalu bisa bikin lebih canggih lagi, itu tentu hasil kecerdasan, hal ini tentu juga bentuk satu pekerjaan yang terlihat dan sudah dilakukan, tetapi dilihat beberapa bulan kemudian ternyata balik lagi, dengan nama yang berubah.
"Apa yang ditemukan adalah izin berubah namanya menjadi rekomendasi. Memang tidak ada izinya lagi, tapi ada kewajiban dunia usaha meminta rekomendasi," ujarnya.
Namuan demikian perbaikan sudah dilakukan, apakah benar-benar sudah baik? Dalam waktu tidak terlalu lama akan segara diketahui data Rangking Ease of Doing Business segera keluar.
"Kita akan tahu dimana posisi kita, dimana sudah habis-habisan mengerjakanya, selam 4-5 bulan terus menerus, kalau ternyata masih kalah dari Vietnam, maka kita boleh kecewa," ungkapnya.
Darmin : Prosedur Perizinan Perlu Disederhanakan
Kamis, 29 September 2016 20:00 WIB