Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan
kalangan swasta yang besar silakan lari, yang menengah silakan
berkembang, tapi
yang kecil dan miskin harus dibantu.
"Anda tidak bisa hidup mewah
dan
baik di tengah kemiskinan," ujar Prabowodalam keterangan tertulis yang
disampaikan Media Center Prabowo Subianto di Jakarta, Senin.
Untuk
itu, kader Partai Gerindra bukanlah politisi, tapi pejuang politik.
Seorang prajurit dan pejuang demi rakyat, bangsa dan negara melalui
bidang politik, katanya juga.
Kepada seluruh kader, Prabowo menyatakan bahwa Gerindra merupakan
satu-satunya partai yang memiliki program tertulis hitam di atas putih.
Dalam program, rakyat ditawarkan enam program transformasi bangsa.
Salah satu highlight dalam program tersebut, yang sangat diharapkan
dari kader adalah program alokasi dana langsung APBN ke desa, minimal
Rp1 miliar untuk satu desa tiap tahun.
"Ini minimal (alokasi), bisa lebih tentunya. Kalau katakan saja tiap
desa di Indonesia menerima Rp1 miliar tiap tahun dan seluruh Indonesia
ada 80.000 desa, maka yang dibutuhkan adalah hanya Rp80 triliun rupiah,"
ucapnya.
Mantan Danjen Kopasus itu menjelaskan bahwa selama ini Bangsa
Indonesia kehilangan potensi sumber daya uang sebesar Rp1.000 triliun
yang terdiri dari potensi pajak Rp360 triliun, efisiensi anggaran APBN
sekitar 25 persen atau setara dengan Rp500 triliun dan subsidi energi
sebesar Rp300 triliun.
Prabowo juga menekankan bahwa kemakmuran itu butuh perdamaian dan
perdamaian bisa diwujudkan jika ada kerukunan. Namun, kerukunan tidak
bisa terwujud jika masih ada kemiskinan.
"Kemiskinan dan kesenjangan sosial adalah penyebab segala pertikaian
dan suasana gaduh dalam masyarakat. Kalau anak-anak muda usia produktif
antara 18 tahun hingga 35 tahun banyak yang menganggur dan tidak
memiliki penghasilan di sisi lain ada segelintir orang yg hidup ditengah
kemewahan, apa yang terjadi? Ya, Anda tahu sendiri akibatnya," kata
Prabowo.
Oleh karena itu, tambah dia, resep konsep ekonomi yang paling cocok
untuk Indonesia adalah ekonomi jalan tengah, yakni ekonomi pancasila,
atau ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945.
Jangan hidup mewah di tengah kemiskinan, kata Prabowo
Senin, 11 November 2013 15:35 WIB