Jakarta (ANTARA) - ASEAN menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Myanmar dan Thailand yang menghadapi gempa besar bermagnitudo 7,7 dan menegaskan kesiapan membantu operasi penyelamatan dan pemulihan pascagempa.
Negara-negara ASEAN mengakui gempa yang terjadi pada Jumat siang tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan cedera yang besar serta menimbulkan kerusakan hebat di Mandalay, Nay Pyi Taw, Bangkok, Chiang Mai, dan wilayah sekitarnya di kedua negara terdampak
“ASEAN menegaskan solidaritasnya kepada para keluarga dan masyarakat yang menderita akibat gempa dan dampak yang ditimbulkannya,” demikian menurut pernyataan bersama para menteri luar negeri se-ASEAN yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut pernyataan tersebut, negara-negara ASEAN memandang bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Myanmar dan Thailand sangat mendesak untuk dikirimkan segera.
Untuk itu, ASEAN siap membantu operasi penyelamatan dan pemulihan melalui mobilisasi Tim Tanggap dan Asesmen Kedaruratan ASEAN (ERAT), Sistem Logistik Darurat Bencana ASEAN (DELSA), dan dukungan terhadap operasi pencarian dan penyelamatan urban (USAR) seiring dengan prioritas operasi pascagempa.
Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam manajemen kebencanaan (AHA Center) juga siap memberi asistensi terhadap operasi penyelamatan dan pemulihan pascagempa di Myanmar dan Thailand.
"ASEAN menegaskan solidaritasnya dan akan bekerja secara dekat dalam mengoordinasikan bantuan kemanusiaan, membantu dan memfasilitasi operasi penyelamatan, dan memastikan respons kemanusiaan yang tepat waktu dan efektif," demikian pernyataan bersama ASEAN tersebut.
Hingga Sabtu, sudah lebih dari 1.000 orang ditemukan tewas dan 2.300 lainnya terluka sejak gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah, menurut laporan media pemerintah.
Sementara itu, delapan orang ditemukan tewas dan 80 lainnya belum ditemukan setelah gempa tersebut ikut mengguncang Bangkok, sekitar 1.000 km dari episentrum gempa di Myanmar.
Tujuh dari delapan korban tewas itu ditemukan dalam reruntuhan gedung yang masih dalam tahap konstruksi di ibu kota Thailand itu, menurut otoritas setempat.
Menanggapi besarnya skala kerusakan gempa, pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada Jumat menyatakan bahwa negaranya terbuka bagi bantuan dari komunitas internasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ASEAN nyatakan siap bantu pemulihan pascagempa Myanmar-Thailand