Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto
dalam beberapa tahun terakhir, angka kemiskinan di Indonesia menurun
dari masa-masa sebelumnya.
BPS mencatat terjadi penurunan angka
kemiskinan nasional dalam beberapa waktu terakhir," kata Suhariyanto
usai Pembacaan Berita Resmi Statistik di Jakarta, Selasa.
Menurut
dia, secara umum pada periode 1998 - September 2016 tingkat kemiskinan
di Indonesia turun kecuali pada 2006, September 2013, dan Maret 2015.
Jumlah
dan persentase penduduk miskin pada 2006 berturut-turut adalah 39,30
juta atau 17,75 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 2005 yang
sebesar 35,10 juta orang (15,97 persen).
"Hal ini dipicu oleh
kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM). Begitu pula dengan kenaikan jumlah dan
persentase penduduk miskin September 2013 dibanding Maret 2013 juga
disebabkan oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat
dari kenaikan harga BBM pada Juni 2013," papar dia.
Pada Maret
2015, persentase penduduk miskin sedikit naik dibandingkan dengan
September 2014 dan mulai Maret 2015 hingga September 2016 turun baik
jumlah maupun persentase penduduk miskin.
Suhariyanto mengatakan,
mayoritas penduduk miskin Indonesia atau tepatnya 14,83 juta orang, ada
di Pulau Jawa dan dari angka itu 7,04 juta penduduk miskin di Jawa
hidup di kota-kota, sedangkan di desa-desa 7,79 juta orang.
Namun
angka penduduk miskin di Jawa hanya 10,09 persen dari total penduduk
pulau ini atau di bawah persentase penduduk miskin di Maluku dan Papua
yang mencapai 21,98 persen atau 1,55 juta orang.
"Untuk jumlah
penduduk miskin, terbanyak berada di Pulau Jawa. Dan jumlah penduduk
miskin terendah ada di Kalimantan sebanyak 0,97 juta orang," kata
Suhariyanto.
BPS pastikan jumlah penduduk miskin turun beberapa tahun terakhir
Selasa, 3 Januari 2017 16:37 WIB