Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie mengingatkan semua pihak terutama para orang tua untuk melakukan pemenuhan gizi sejak dini terhadap anak untuk mencegah gagal pertumbuhan pada anak (stunting).
"Saya telah mengunjungi langsung anak penderita stunting yang ada di Desa Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Gorontalo Utara, sehingga dibutuhkan pemenuhan gizi bagai setiap anak guna mencegah stunting," kata Idah di Gorontalo, Selasa.
Kunjungan tersebut sekaligus menjadi bentuk kepedulian dan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menekan angka stunting di seluruh wilayah Gorontalo, termasuk kabupaten tersebut.
Idah menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada 13 keluarga penerima manfaat, terdiri atas 12 anak gizi buruk dan satu orang anak stunting.
Paket bantuan tersebut berisi telur, sayur, tempe, beras, minyak kelapa, susu dan keju. Semua bahan bergizi yang diharapkan dapat menunjang perbaikan pola makan anak-anak penerima bantuan.
"Upaya penanggulangan stunting harus terus berjalan, karena memang belum optimal. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan yang lebih serius. Harapan kita bersama, kasus stunting bisa ditekan hingga mencapai nol stunting," kata Idah.
Ia juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung program ini, khususnya dalam hal kesadaran akan pentingnya asupan gizi anak sejak dini.
Menurutnya keinginan orang tua agar anak tumbuh sehat, cerdas dan sukses harus diwujudkan melalui pola makan sehat yang dimulai dari rumah.
"Salah satu tantangan besar adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan. Orang tua harus mulai memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi anak. Jika anak tidak suka sayur, itu harus dibiasakan sejak dini," katanya.
Ia mengatakan hampir seluruh daerah di Gorontalo memiliki kasus stunting, namun Gorontalo Utara termasuk yang memiliki angka cukup tinggi.
Oleh karena itu, wilayah ini menjadi prioritas dalam program intervensi dan pengawasan pemerintah daerah.
"Kami berharap dukungan dari seluruh masyarakat, kader kesehatan dan penyuluh di lapangan. Penanganan stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Perlu kerja sama dan kepedulian semua pihak," katanya.
Selain fokus pada anak-anak, perhatian juga diberikan kepada ibu hamil, terutama yang masuk dalam kategori risiko tinggi atau kehamilan kronis (KIK).
Pemerintah turut memberikan bantuan tambahan untuk kelompok ini, dengan harapan angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan.
Dalam peninjauan tersebut juga turut diperagakan demo memasak makanan sehat yang sesuai dengan selera anak-anak.
Kehadiran Idah dilokasi stunting turut didampingi Penjabat Bupati Gorontalo Utara Sila Botutihe, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr Anang S. Otoluwa, jajaran BKKBN serta pendamping lainnya.
