Istanbul (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa gencatan senjata saja di Jalur Gaza tidaklah cukup, dan menyerukan solusi dua negara dengan warga Palestina dan Israel dapat menjalankan hak mereka.
"Sangat penting agar gencatan senjata mengarah pada solusi, dan solusi itu hanya mungkin jika Palestina maupun Israel dapat memiliki negara di mana mereka dapat menjalankan hak-hak mereka," kata Guterres pada Senin.
Guterres menyebut situasi di Gaza sebagai "mengerikan," dengan kematian dan kehancuran yang tak tertandingi belakangan ini, yang merusak kondisi dasar martabat manusia bagi penduduknya.
Ia menekankan bahwa gagasan 5 juta orang yang tinggal di tanah mereka sendiri tanpa hak bertentangan dengan kemanusiaan dan hukum internasional.
Guterres mengumumkan rencana konferensi tentang solusi dua negara pada Juli, dan menyatakan harapan bahwa kedua belah pihak dapat mengatasi kesulitan untuk mencapai gencatan senjata.
"Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata permanen di Gaza," kata Guterres, mendesak tindakan lebih lanjut.
Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan lebih dari 58.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Meski mendapat kecaman dari masyarakat internasional, Israel terus melakukan pengeboman tanpa henti yang telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan serta penyebaran penyakit.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guterres desak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina