Jakarta (ANTARA) - Presiden Asian Boxing Pichai Chunhavajira memberikan klarifikasi bahwa Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) yang dipimpin Ray Zulham Farras Nugraha adalah kepengurusan yang sah.
Presiden Asian Boxing Pichai Chunhavajira secara resmi menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) Ray Zulham atas kesalahan yang terdapat dalam surat tertanggal 1 September mengenai Presiden Federasi Tinju Indonesia.
Dalam keterangan resmi, Selasa, Pichai Chunhavajira menyebutkan ada kekeliruan penyebutan nama Dr. Hillary Brigitta Lasut sebagai Presiden Federasi Tinju Indonesia yang seharusnya posisi tersebut diemban oleh Ray Zulham. Asian Boxing mengkonfirmasi bahwa kesalahan yang dilakukan merupakan kesalahan redaksional.
"Kami menyesalkan kelalaian ini dan dengan hormat meminta agar koreksi ini dicatat sebagaimana mestinya. Asian Boxing tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Perbati di bawah kepemimpinan Ray Zulham Farras Nugraha dan berharap dapat bekerja sama untuk kemajuan tinju di Indonesia dan di seluruh Asia," kata Pichai Chunhavajira dalam keterangan resmi.
Pichai menegaskan Asian Boxing dengan ini mengakui secara resmi badan tinju amatir di Indonesia adalah Perbati (Pengurus Besar Tinju Indonesia) dan presiden yang terpilih adalah Ray Zulham Farras Nugraha.
Ke depannya Perbati bersama Asian Boxing berkomitmen untuk menjaga integritas, tata kelola yang baik, dan masa depan olahraga tinju Indonesia dalam payung organisasi yang sah.
Sementara itu, Komite Eksekutif KOI Jadi Rajaguguk meminta semua pihak mengakui keberadaan Perbati sebagai National Federation (NF) yang berafiliasi kepada International Federation (IF) yakni World Boxing yang menjadi anggota resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC).
“NF itu hanya satu yakni NF yang berafiliasi ke IF dan diakui IOC," tegas Jadi Rajaguguk.
Sebelumnya, Wakil Sekjen II Perbati Muhammad Arisa Putra Pohon mengatakan pengakuan Asian Boxing dan World Boxing terhadap Perbati tidak perlu diragukan.
Boy Pohan, sapaan akrabnya, menyebut bahwa bukti pengakuan tersebut dapat dilampirkan melalui Technical Hand Book (THB) cabang olahraga tinju SEA Games Thailand 2025.
Dalam THB tersebut tercantum nama Presiden Word Boxing (WB) Boris van der Vorst dan Presiden Asian Boxing sekaligus Presiden Thailand Boxing Association (TBA) Pichai Chunhavajira.
Keberadaan WB dan AB dalam THB itu, kata Boy Pohan sekaligus memastikan bahwa hanya petinju dan ofisial Timnas Tinju Indonesia sudah melalui tim pengecekan Kemenpora yang mendapat rekomendasi dari Perbati yang bisa didaftarkan melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) untuk tampil pada pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Asian Boxing beri klarifikasi terkait Perbati
