Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mencatat realisasi pendapatan asli daerah (PAD) di tahun 2016 mencapai Rp172 miliar atau sekitar 90,10 persen, dari target Rp191 miliar.
PAD terbesar berasal dari jasa pengelolaan rumah sakit (RS) Aloe Saboe, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Tata Kota serta Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
"Saya berharap bagi satuan perangkat daerah (SKPD) yang belum mencapai target PAD, agar lebih ditingkatkan di tahun 2017 ini," ujar Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Selasa.
Bagi instansi yang sudah mencapai target juga, Marten menekankan agar bisa mempertahankannya, jika perlu terus ditingkatkan di tahun 2017 untuk menambah pemasukan daerah dan negara.
Karena dalam pemikirannya, sangat banyak potensi yang bisa digali dari masing-masing SKPD untuk terus meningkatkan pendapatan. Hanya saja butuh kerja keras dan berbagai inovasi dari pegawai.
"Seperti di bidang pariwisata, yang tahun ini mulai mengembangkan Benteng Otanaha sebagai salah satu lokasi wisata," katanya.
Di rumah sakit Aloe Saboe juga terus melakukan pembenahan dan pengembangan gedung serta fasilitas penunjang kesehatan. Seperti rencananya, tahun ini fasilitas Poli Jantung suda bisa di gunakan.
Untuk itu ia berharap agar hasil evaluasi tahunan pada pembahasan PAD, bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan penyerapan PAD.
"Karena semua ini untuk kebaikan rakyat di Kota Gorontalo. Jika PAD meningkat, maka perekonomian juga meningkat, yang ditandai dengan semakin sejahteranya masyarakat," tutupnya.