Jayapura (ANTARA) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Indonesia saat ini tidak lagi mengimpor beras bahkan memiliki cadangan beras sebanyak 3,7 juta ton.
Jumlah cadangan beras itu meruoakan yang terbesar sejak berdirinya Bulog pada tahun 1967
“Biasanya cadangan beras maksimal hanya sekitar 2 juta ton, namun kini melonjak sehingga kebutuhan beras tercukupi,” kata Mentan Amran Sulaiman menjawab pertanyaan ANTARA seusai melepas penyaluran beras SPHP di Mapolda Papua di Koya, Jayapura, Selasa (9/12).
Ia mengatakan saat ini beras yang beredar merupakan beras produksi dalam negeri dan agar cadangan beras memenuhi target maka pihaknya menambah areal persawahan, termasuk di Papua.
Pemerintah siap mendukung pencetakan sawah untuk ditanami padi dengan membantu menyediakan peralatan penunjang seperti traktor tangan sehingga memudahkan petani menggarap sawah.
"Selain itu dibangun gudang untuk menampung hasil panen, sebelum disalurkan kembali ke masyarakat, " kata Mentan Amran Sulaiman.
Sebagai Kepala Bapanas, Amran mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran cukup besar untuk memperkuat produksi pangan termasuk di Papua, di mana tahun ini ditargetkan 20.000 hektare dari total 100.000 hektare dengan nilai mencapai Rp3 triliun.
"Kementerian Pertanian siap mendukung upaya Pemprov Papua melakukan pencetakan sawah," kata Amran.
Mentan Amran Sulaiman berkunjung ke Jayapura untuk melakukan pelepasan secara simbolis penyaluran beras Program SPHP di enam provinsi di Tanah Papua, didampingi Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin dan Gubernur Papua Mathius Fakhiri.
