Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Peserta demonstrasi di depan Kedutaan Besar
Myanmar di Jakarta pada Rabu menuntut pengusiran Dubes Myanmar untuk
Indonesia sehubungan krisis kemanusiaan yang menimpa muslim Rohingnya.
"Dubes agar diusir dari sini, kita putuskan diplomasi dengan
mereka," kata Ketua Presidium Alumni 212 Kapitra Ampera di sela aksi
demonstrasi yang diikuti sejumlah elemen masyarakat tersebut.
Dia mengatakan upaya pengusiran akan menjadi bagian menekan
pemerintah Myanmar agar menghentikan kejahatan kemanusiaan dengan
mengintimidasi orang Rohingya.
Menurut dia, pemerintah Myanmar telah kehilangan hati nurani dengan
melakukan pembunuhan massal/genosida, pengusiran, penyiksaan dan bentuk
intimidasi lainnya terhadap etnis Rohingya.
Maka dari itu, Kapitra mengatakan sebaiknya Indonesia tidak perlu
berkawan dengan pemerintah yang melakukan pelanggaran kemanusiaan
seperti Myanmar.
"Tidak perlu berkawan dengan orang yang kehilangan hati nurani terhadap kemanusiaan," kata dia.
Dia mengatakan bahwa dalam perang, orang sipil tidak boleh menjadi
sasaran. Akan tetapi, militer Myanmar beserta masyarakat sipil
bersenjata justru membidik sipil Rohingya sebagai target operasi
pembunuhan.
Dalam tuntutannya, Kapitra juga mendesak pemutusan diplomasi
Indonesia dengan Myanmar, embargo Myanmar dan agar Indonesia mengirim
pasukan perdamaian ke Rakhine State di Myanmar. Tujuannya, agar orang
Rohingya dapat terselamatkan dan mendapatkan hak-haknya sebagai manusia.
Demonstran tuntut pengusiran Dubes Myanmar di Indonesia
Rabu, 6 September 2017 18:03 WIB