Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin
Nasution mengatakan pembangunan infrastruktur akan terus didorong untuk
mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara lain.
"Kita terus menggenjot pembangunan infrastruktur karena selama ini
Indonesia sudah tertinggal jauh dibandingkan dengan negara lain," kata
Darmin dalam acara Rakernas Kadin 2017 di Jakarta, Selasa.
Darmin menjelaskan kebutuhan sarana infrastruktur yang memadai
sangat penting untuk mendorong pemerataan ekonomi dan mengatasi
kesenjangan antarwilayah.
Namun, ketertinggalan Indonesia dalam bidang infrastruktur sangat
terasa, yang terlihat dari peringkat daya saing (Global Competitiveness
Index) yang dipublikasikan oleh Forum Ekonomi Dunia dan peringkat
kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) yang diterbitkan oleh Bank
Dunia.
Saat ini peringkat daya saing Indonesia berada pada posisi 37 dari
137 negara dan peringkat kemudahan berusaha Indonesia berada pada posisi
91 dari 183 negara.
Untuk itu, upaya mendorong infrastruktur menjadi sangat penting
tidak hanya infrastruktur fisik namun juga infrastruktur nonfisik
seperti instalasi penyaluran air dan jaringan telekomunikasi.
"Pemerintah juga mengembangkan kawasan industri, Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) dan Kawasan Pariwisata Strategis Nasional. Ketiganya
merupakan infrastruktur untuk industri yang memiliki fungsi untuk
mengolah," tambah Darmin.
Dalam publikasi terbaru, Bank Dunia mencatat minimnya investasi
selama bertahun-tahun telah menyebabkan terjadinya defisit infrastruktur
yang besar, sehingga menghambat pertumbuhan dan membatasi laju
pengentasan kemiskinan.
Padahal kebutuhan infrastruktur di kota-kota besar Indonesia makin
meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk di berbagai pusat
pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah Indonesia telah berupaya mengatasi persoalan ini dan
menargetkan investasi infrastruktur tambahan pada sektor transportasi,
air bersih, energi dan sektor utama lainnya, total senilai kurang lebih
400 miliar dolar AS dalam periode 2015-2019.
Meski demikian, Bank Dunia mengingatkan pentingnya kemitraan antara
pemerintah dengan swasta untuk menutup kesenjangan dalam bidang
infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih optimal.
"Pemanfaatan investasi sektor swasta dapat membantu Indonesia
memenuhi kebutuhan infrastruktur yang besar dengan lebih cepat dan
efisien," kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil
Sander.
Darmin: pembangunan infrastruktur untuk kejar ketertinggalan
Selasa, 3 Oktober 2017 21:29 WIB