Amsterdam (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pertahanan Belanda Jeanine Hennis,
Selasa, mengundurkan diri setelah laporan yang menyoroti kegagalan
serius departemennya dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-
Bangsa di Mali.
Dewan Keamanan pada pekan lalu mengeluarkan temuannya tentang
sebuah insiden pada 6 Juni 2016, ketika sebuah mortir menewaskan dua
tentara dan melukai seorang tentara lagi. Temuan tersebut menyimpulkan
bahwa kementerian telah membiarkan pengabaian standar keselamatan dan
kesehatan demi mengejar tujuan strategis.
Hennis mengumumkan pengunduran dirinya di parlemen hanya beberapa
hari sebelum pemerintahan sementara digantikan oleh sebuah koalisi baru
di bawah Perdana Menteri Mark Rutte.
Ia mengatakan bahwa Jenderal Tom Middendorp, kepala angkatan
bersenjata Belanda, juga akan mengundurkan diri sebagai tanggapan
terhadap temuan keras dari Dewan Keamanan.
Belanda, yang awalnya mengerahkan satuan helikopter Apache kepada
misi penjaga perdamaian di Mali, menurunkan kontribusi mereka, dengan
jumlah pasukan diperkirakan akan berkurang menjadi sekitar 300 anggota
pada tahun ini.
Menhan Belanda mengundurkan diri terkait tewasnya penjaga perdamaian di Mali
Rabu, 4 Oktober 2017 11:58 WIB