Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo hingga akhir September 2017, mencapai 60,73 persen atau sekitar Rp199,5 miliar, dari total pagu anggaran Rp328,5 miliar.
"Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, realisasi penyerapan APBN 2017 tertinggi dicapai Kabupaten Boalemo dengan presentasi 68,78 Persen atau sebesar Rp2,52 miliar dari total pagu Rp3,66 miliar," kata Gubernur Rusli Habibie, saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi APBD-APBN tingkat Provinsi Gorontalo, Selasa.
Sementara itu untuk tingkat penyerapan anggaran terendah ada di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), yakni hanya sekitar 10,11 Persen atau senilai Rp1,91 milyar dari total pagu Rp18,9 milyar.
"Pertanyaan saya kepada satker (satuan kerja) baik APBD maupun APBN mampukah kita untuk menyelesaikannya?," katanya lagi.
Ia menambahkan, jika pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota rajin melobi anggaran ke pusat, tapi jika dilihat penyerapannya tidak maksimal.
Kalau Dana Alokasi Umum (DAU) itu bisa jadi Silpa untuk tahun berikutnya, tapi untuk tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusu (DAK) itu tentu tidak bisa.
"Untuk memaksimalkan penyerapan anggaran, saya berharap kepada kabupaten/kota agar melaksanakan perencanaan program setahun sebelum program itu berjalan," ia mengatakan.
Untuk belanja APBD pemprov Gorontalo hingga bulan Agustus 2017 sudah mencapai 53,7 persen, angka itu di atas serapan rata-rata nasional sebesar 47,5 Persen.
Tidak salah kemudian jika posisi Gorontalo berada diurutan ke tujuh provinsi dengan serapan anggaran terbaik di bawah Provinsi Papua Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi barat, Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta dan Jawa Barat.
Sejauh ini serapan anggaran untuk APBD Provinsi Gorontalo juga menunjukkan kemajuan yang berarti, dari total Rp854 miliar, realisasi keuangan dari belanja fisik sudah mencapai Rp523 miliar.
Presentasi realisasi fisik September 2017 sebesar 72,67 persen jauh di atas target sebesar 66,69 Persen, realisasi keuangan September 2017 sebesar 61,25 Persen juga di atas target yang hanya sebesar 59,80 Persen.