Gorontalo (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo I Ketut Yudha Karyana menjalankan lima strategi pemberantasan narkotika dan obat terlarang di daerah itu.
"Lima strategi itu adalah kolaborasi, penguatan intelijen dan pemberantasan, penguatan wilayah pesisir, penguatan kerja sama internasional dan pendekatan ikonik dan tematik," ucap I Ketut Yudha di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan, BNNP Gorontalo melakukan penguatan kolaborasi pencegahan penyalahgunaan narkotika kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Selain itu melakukan rehabilitasi medis dan sosial, pasca rehab, mendorong masyarakat untuk melaksanakan intervensi berbasis masyarakat serta menjalin kerja sama dengan pemangku kebijakan.
"Pada tahun 2024 ini BNNP Gorontalo melakukan penguatan kolaborasi pencegahan dengan melakukan 271 sosialisasi, 31 asistensi, 13 rapat koordinasi dan 49 monitoring evaluasi," ujar dia.
Untuk penguatan kolaborasi pemberdayaan peran serta masyarakat, BNNP Gorontalo melakukan pengembangan kapasitas kepada 792 orang dalam 26 kegiatan, penggiat anti narkoba 255 orang dalam 33 kegiatan dan melakukan tes urine kepada 2.000 orang dengan hasil negatif.
"BNNP Gorontalo juga telah melaksanakan pasca rehabilitasi terhadap 61 mantan penyalahguna narkoba," kata dia.
I Ketut menambahkan, BNNP Gorontalo dan jajaran telah menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan 39 lembaga dana penguatan kolaborasi.