Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo mengangkat Prof Dr KH
Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA (Din Syamsuddin) sebagai utusan khusus
Presiden untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban.
"Kepada beliau saya memberikan tugas untuk mengembangkan dialog dan
kerjasama antar agama baik, di dalam negeri maupun di luar negeri," kata
Presiden saat konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Jokowi berharap pengangkatan Din syamsuddin sebagai utusan khusus
ini bisa mempromosikan kerukunan antar agama yang ada di Indonesia.
"Mengembangkan dialog dan kerjasama antar agama dan antar peradaban
dengan mempromosikan kebudayaan dan peradaban Indonesia berdasarkan
Pancasila," kata Presiden.
Din Syamsuddin mengatakan dirinya telah menerima putusan Presiden
dengan Bismillah sebagai bentuk pegabdian kepada bangsa dan negara.
"Dalam situasi dunia dewasa ini yang penuh ketidakpastian,
ketegangan bahkan konflik antar agama dan peradaban, pemerintah RI
sering diminta, bahkan dituntut terlibat," kata Din Syamsuddin.
Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, keterlibatan
Indonesia ini sesuai dengan pesan Pembukaan UUD 1945 agar Indonesia
terlibat dalam memlihara ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian
abadi.
"Saya menilai pekerjaan ini sebuah perjuangan yang sesuai dengan
Konstitusi. Saya berniat menjalankan ini sebagai pegabdian bangsa dan
negara, mendukung pemerintah kita," harapnya.
Din Syamsuddin juga berharap dalam menjalankan tugas ini mendapat
dukungan masyarakat Indonesia dan semua pihak bersama dirinya untuk
bersama-sama dapat mengembangkan tugas ini.
Dia mengatakan bahwa pesan Presiden bahwa memulai tugas ini mulai
dari dalam negeri, yakni kerukunan antar umat beragama, antar kelompok
di tanah air dapat menjadi modal yang perlu disebarkan ke dunia.
"Khususnya Islam yang dirindukan dunia, Islam dari Indonesia yang
bertumpu pada wasatiyyah, pada jalan tengah, Islam yang Islam rahmatan
lil alamin sangat ditunggu-tunggu," katanya.
Din Syamsuddin mengaku telah mengusulkan melalui Mensesneg Pratikno
agar orang lain yang menjalankan tugas ini, namun Presiden mengharapkan
dirinya.
"Sebenarnya apa yang saya lakukan ini sudah saya lakukan selama ini,
baik sebagai Presiden sebagai Asian Conference of Religions for Peace
maupun sebagai co-presiden World Conference on Religion for Peace
(WCRP)," katanya.
Dia mengatakan dengan penugasan ini maka akan semakin kuat, karena
ada legalitas, formalitas untuk berbuat atas nama negara.
Presiden angkat Din Syamsuddin utusan khusus keagamaan
Senin, 23 Oktober 2017 20:13 WIB