Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Luar Negeri terus memantau
perkembangan situasi di Libanon terkait keamanan Warga Negara Indonesia
yang berada di negara itu, setelah ketegangan dengan Arab Saudi memuncak
pascapengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri di ibu kota Saudi,
Riyadh.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI)
Kemlu lalu Muhammad Iqbal di Bogor, Jawa Barat, Minggu, mengatakan saat
ini terdapat 155 WNI yang tinggal di Libanon yang merupakan pelajar atau
mahasiswa, serta keluarga staf Kedutaan Besar RI di Beirut.
"Keamanan Libanon tidak hanya penting bagi WNI yang berada di sana,
tapi juga sekitar 1.000 WNI yang masih berada di Suriah karena saat ini
Libanon menjadi satu-satunya pintu keluar dari Suriah yang masih aman,"
kata dia.
Berdasarkan data PWNI-BHI, saat terjadi konflik Suriah pada
2012-2014, sedikitnya 7.000 buruh migran Indonesia yang bekerja di sana
dievakuasi ke Libanon dan ditampung di KBRI Beirut sebelum diterbangkan
kembali ke Indonesia.
Terkait konflik politik di Kawasan Teluk tersebut, Direktur
PWNI-BHI menegaskan bahwa fokus utama pemerintah Indonesia adalah
keselamatan para WNI sehingga Kemlu terus menjalin komunikasi dengan
KBRI Beirut dan mengimbau mereka untuk tidak terlibat dalam aktivitas
politik apapun.
Selain 155 warga sipil dan diplomatik, terdapat 1.296 WNI anggota Pasukan Perdamaian PBB di bawah misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).
Ketegangan Libanon dan Arab Saudi dipicu saling tuduh di antara
keduanya telah mendeklarasikan perang. Faksi Hizbullah di Libanon
menuduh Saudi telah meminta Israel untuk menyerang negaranya, sementara
pihak Saudi menuduh Libanon telah menerima misil dari Iran untuk
menyerang Riyadh melalui Yaman.
Hizbullah juga menuduh pengunduran diri PM Hariri di Riyadh
merupakan bentuk intervensi politik Saudi kepada Libanon. Sementara
tuduhan Saudi pada negara yang berbatasan langsung dengan Suriah dan
Israel itu diikuti pemberlakuan "travel warning" bagi warga negaranya
untuk pergi ke Libanon.
Indonesia pantau perkembangan Libanon terkait keamanan WNI
Minggu, 12 November 2017 17:46 WIB