Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengklaim pendapatan seluruh petani jagung di Provinsi Gorontalo bisa mencapai Rp8 triliun.
"Sekarang pendapatan petani Gorontalo mencapai Rp4 triliun karena ada kenaikan produksi jagung sebesar satu juta ton. Ini bahkan masih bisa dua kali lipat, jadi Rp8 triliun. Itu baru jagung," ujarnya setelah melepas ekspor jagung dari Gorontalo ke Filipina, Rabu.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Malaysia dan Filipina terkait pemenuhan kebutuhan impor jagung kedua negara tersebut.
"Filipina butuh satu juta ton dan Malaysia tiga juta ton, jadi nilainya sekitar Rp12 triliun. Tahun ini target ekspor jagung dari Gorontalo 100 ribu ton Gorontalo, tahun depan sudah bisa dinaikkan menjadi 300 ribu ton karena banyaknya permintaan," tukasnya.
Baca juga: Mentan Lepas 57.650 Ton Jagung ke Filipina
Ia mengapresiasi komitmen Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang dianggapnya berhasil mendongkrak produksi jagung di daerah tersebut.
Menurutnya aktivitas eskpor juga harus didukung oleh kemudahan yang diberikan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya.
"Walikota dengar kan? tolong permudah ini. Karantina juga tolong jangan buat susah, kalau perlu langsung tanda tangan saja. Pelindo juga tutup mata saja, tanda tangan di gelap gulita nggak apa-apa, kalau impor justru sebaliknya," lanjut Amran.
Sementara itu, Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mohamad Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya akan menjaga produksi petani 1,5 juta ton tersebut agar tidak dipermainkan kartel yang membeli pada harga murah dan menjual pada harga mahal.
"Kami bersama Bareskrim Polri akan memantau proses distribusi komoditas pokok kita termasuk jagung," tambahnya.
Mentan : Pendapatan Petani Bisa Capai Rp8 Triliun
Rabu, 14 Februari 2018 14:59 WIB