Beijing (Antaranews Gorontalo) - Galangan kapal di Provinsi Sichuan, China, sedang membangun replika kapal terbesar pertama di dunia, Titanic, dengan nilai investasi sebesar 1 miliar RMB atau sekitar Rp2,1 triliun.
Replika kapal sepanjang 269 meter dan lebar 28 meter yang akan ditempatkan secara permanen di salah satu waduk di Kabupaten Daying, Provinsi Sichuan, itu akan menjadi objek wisata.
Mengingat di waduk itu tidak banyak air, maka replika tersebut akan diberi tulisan "Titanic tidak akan tenggelam" sebagaimana laporan People`s Daily yang dipantau Antara di Beijing, Sabtu.
Meskipun beragam keraguan dan kritikan mengemuka karena menghamburkan dana besar hanya untuk kapal tiruan, manajer proyek tersebut menjelaskan bahwa replika yang sedang dibangun mampu memproduksi kembali beberapa elemen dari kemewahan kapal Titanic asli, seperti ruang pertemuan besar (ballroom), tempat pertunjukan seni, kolam renang, dan kamar-kamar kelas premium.
Selain itu, manajer juga mengungkapkan bahwa mereka memilih Sichuan yang berada di wilayah barat daya daratan Tiongkok tersebut karena kesulitan mendapatkan izin penggunaan lahan luas di kota-kota besar, seperti Shanghai.
Titanic merupakan kapal pesiar berukuran raksasa buatan Inggris yang tenggelam pada tanggal 15 April 1912 dini hari di samudera Atlantik Utara setelah menabrak gundukan es saat dalam pelayaran perdana dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat.
Kapal tersebut mengangkut 2.224 penumpang. Lebih dari 1.500 penumpang tewas dan merupakan bencana maritim mematikan yang menimpa kapal komersial bukan karena peperangan dalam sejarah modern.
Tenggelamnya kapal Titanic tersebut diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film epik, romantika, dan bencana yang disutradarai James Cameron pada 1997 sekaligus mendongkrak popularitas Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet sebagai pemeran utama.