Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Provinsi Gorontalo mempromosikan kopiah khas daerah, yakni upia karanji saat acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Nasional Regional II yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa, Kamis, mengatakan dirinya memanfaatkan momentum kegiatan yang dibuka Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro itu dengan maksimal.
Satu persatu para pejabat Eselon I yang hadir dihadiahi kopiah yang terbuat dari anyaman pohon Mintu itu. Tidak terkecuali Menteri Bappenas Bambang Brojonegoro.
Para Sekda Provinsi dari 17 daerah juga diberi hadiah serupa, termasuk Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi sebagai tuan rumah.
Bagi pejabat perempuan, Winarni menghadiahkan syal dan kipas karawo (kain sulaman khas Gorontalo).
"Ini menjadi bagian dari upaya kami mempromosikan upia karanji di kancah nasional. Di Gorontalo sendiri, pemprov sudah mewajibkan kepada ASN untuk menggunakan upia karanji dan jilbab karawo setiap hari kerja. Begitu juga dengan pemerintah kabupaten, kota dan instansi vertikal," jelasnya.
Setiap delegasi Pemprov Gorontalo yang terdiri dari beberapa OPD menyiapkan belasan bahkan puluhan upia karanji dan kain karawo di Rakortek.
Oleh oleh yang dibeli dari pengrajin lokal itu akan dibagi dan dikenakan pejabat kementrian lembaga saat sidang komisi.
"Jadi setiap pembahasan komisi misalnya yang terkait dengan program kehutanan dan lingkungan, maka Dinas Kehutanan menyerahkan upia karanji dan kain karawo kepada pejabat kementrian lembaga. Jadi nuansa Gorontalo kental terasa" tambahnya.
Rakortek Nasional Regional II merupakan ajang pengusulan program daerah untuk masuk dalam program prioritas pemerintah pusat tahun 2019 yang dibuka pada Selasa (5/3).
Menurut Winarni, program tersebut nantinya akan dibiayai oleh kementrian/lembaga secara bersama sama.
Pemprov Gorontalo mengusulkan 2.600 program untuk masuk sebagai program prioritas nasional.