Palu (Antaranews Sulteng) - Gempa bumi yang mengguncang Kota Palu dan Donggala, Jumat petang, dilaporkan mengakibatkan seorang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka dan kini dirawat di RSU Donggala.
Siaran pers BNPB yang dikutip Antara Palu, Jumat, menyebutkan BPBD Kabupaten Donggala melaporkan tercatat satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak terutama di Kecamatan Sirenja.
Korban yang tewas dan luka-luka itu akibat tertimpa bangunan yang roboh.
Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan, tulis Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya.
Sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman karena gempa susulan masih sering berlangsung.
Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.
Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa. Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
MKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula bermagnitudo 5,9 pada skala Richter menjadi M6 SR dengan pusat gempa dua km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km, Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB.
Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Satu meninggal, 10 luka akibat gempa di Donggala
Jumat, 28 September 2018 17:43 WIB