Gorontalo, (Antara News) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo Haris Tome mengatakan pihaknya mendorong pariwisata berbasis kearifan lokal di daerah tersebut.
Dalam pariwisata berbasis kearifan lokal, masyarakat setempat tidak perlu mengubah gaya hidup maupun tradisinya agar diminati oleh wisatawan, katanya di Gorontalo, Rabu.
"Prinsipnya adalah wisatawan datang untuk memelajari, menyimak, atau menikmati budaya maupun tradisi kita apa adanya. Itu yang ditonjolkan," ujarnya.
Menurut dia, kearifan lokal mengandung identitas setiap daerah maupun negara dan Indonesia adalah bangsa yang beruntung karena memiliki keragaman budaya dan tradisi.
Saat ini, pariwisata model demikian terus digenjot termasuk di Indonesia karena pasar di mancanegara terbuka lebar.
"Dalam hal ini pariwisata bisa melakukan dua hal sekaligus, merawat kearifan lokal serta menumbuhkan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Staf Ahli Menteri Pariwisata RI, I Gusti Ngurah Putra menilai Gorontalo adalah destinasi wisata yang sangat menarik, namun masih perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang tersebut.
SDM yang dimaksud terutama adalah para pemandu wisata dan pemilik rumah tinggal atau "homestay", yang berhadapan langsung dengan para wisatawan.
"Jangan lupa, pariwisata itu adalah pengalaman. Pengalaman berbaur dengan masyarakat setempat, dengan tuan rumah, itu nilainya yang tidak bisa diukur dengan uang," katanya.