Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Kepala Bidang Identifikasi Korban Bencana RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Komisaris Besar Polisi drg Lisda Cancer, mengatakan, mereka menyimpan sementara benda-benda yang melekat pada tubuh korban untuk keperluan identifikasi.
Benda-benda yang disimpan sementara itu di antaranya cincin, jam tangan, pakaian atau sepatu yang dipakai korban saat menumpangi pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610.
Namun, benda-benda irtu akan dikembalikan di saat jenazah sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga.
Itu semua data sekunder yang digunakan untuk mengidentifikasi identitas korban. Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia dan petugas dari posko antemortem akan mencocokkan barang yang melekat pada korban dengan kesaksian ataupun foto dari keluarga.
Dalam kesempatan itu, Wakil Kepala Identifikasi Korban Bencana RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Komisaris Besar Polisi Triawan Marsudi, mengatakan, mereka membedakan dua jenis properti milik korban, yaitu barang yang punya potensi sebagai pengidentifikasi dan non-pengidentifikasi.
Barang yang punya potensi identifikasi akan disimpan sementara RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto untuk kepentingan pencocokkan identitas korban, sementara barang tanpa potensi identifikasi dihimpun Lion Air, sebelum dikembalikan ke keluarga.
Kepala Bidang Pelayanan RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Komisaris Besar Polisi Sumirat, turut menambahkan barang-barang yang dihimpun pihak maskapai saat ini tengah disimpan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Barang itu sedang disterilisasi dulu sebelum dikembalikan ke keluarga," sebut Sumirat, di halaman Gedung Sentra Visum dan Medikolegal RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Senin.
Hingga hari ke-15 sejak pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, tim Identifikasi Korban Bencana RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto telah memeriksa 195 kantong jenazah, dan mengidentifikasi 82 penumpang, 62 diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dan 20 perempuan.
Sementara itu, tim itu juga masih mengeksaminasi 666 sampel DNA dan belasan sidik jari.