"Kompetisi ini menghubungkan para siswa dengan ilmu pengetahuan baru. Menambah pengetahuan mereka agar bisa membangun Indonesia yang lebih terhubung," kata CEO Huawei Indonesia, Hudson Liu saat acara penghargaan di Jakarta, Selasa.
Tim A dari ITB beranggotakan tiga orang yaitu Samuel Christian Coe, Bagas Purwa Sentika dan Michael Sihombing, mereka menyisihkan tujuh universitas lain untuk melaju ke kompetisi regional. Sebagai pemenang tingkat nasional, mereka berkesempatan untuk mewakili Indonesia untuk berhadapan dengan Malaysia, Filipina, Singapura dan Australia pada kompetisi Februari mendatang.
Jika berhasil mendapatkan juara tingkat regional, mereka akan melaju ke Huawei ICT Competition tingkat global yang akan diadakan di China pada Mei 2019.
Peringkat kedua nasional Huawei ICT Competitin diraih oleh Universitas Multimedia Nusantara dan juara ketiga Universitas Telkom.
Sebelum mengikuti final tingkat nasional, para peserta yang terdiri atas ITB, UMN, Universitas Telkom, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada dan Institur Teknologi Sepuluh November mengikuti rangkaian perlombaan antara lain pembekalan materi, mengerjakan contoh kasus berdasarkan modul dari Huawei hingga sertifikasi Huawei Certified Network Academy.
Huawei berkomitmen untuk turut mengembangkan talenta di bidang teknologi di Indonesia melalui program Smart Generation (SmartGen), antara lain telah mengadakan ICT Academy dan ICT Competition.
Program ini berjalan sejak 2017, tahun ini cakupannya diperluas hingga mencapai 1.000 siswa SMK dari 10 kota di Indonesia, 300 siswa dari LP Ma'arif NU dan 1.500 mahasiswa di delapan universitas tersebut.
Selain untuk mahasiswa, Huawei juga menawarkan pelatihan untuk tenaga ahli TIK, antara lai melalui Huawei Tech Day dan program Seeds for the Future.