Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Gorontalo untuk triwulan II tahun 2014 telah mencapai 24,12 persen.
Angka tersebut berada di atas rata-rata nasional yang berkisar pada angka 20 persen.
"Meski demikian, realisasi anggaran APBN belum mencapai target yang diharapkan sebesar 40 persen. Dari 34 provinsi, ada empat provinsi yang resapan anggarannya di bawah rata-rata, yakni DKI Jakarta, DI Yogyakarta, NTT dan Kaltim," kata Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Gorontalo, Sudarso.
Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim meminta agar setiap SKPD fokus untuk melaksanakan program dan memaksimalkan penyerapan anggaran.
Selain untuk mengejar batas waktu hingga akhir tahun, masalah serapan anggaran baik APBN maupun APBD menjadi penting untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
"Saya sering mengatakan bahwa roda perekonomian kita di Gorontalo lebih didominasi oleh anggaran pemerintah, beda dengan di Surabaya atau kota besar lainnya yang ditopang oleh swasta dan UMKM. Jika serapan anggaran kita lemah, tentu akan berpengaruh pada perputaran ekonomi secara keseluruhan," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, saat ini setiap SKPD menghadapi pada tantangan berat, karena waktu pelaksanaan program tinggal enam bulan lagi.
Ia menilai, lemahnya serapan anggaran masih didominasi oleh alasan klasik yakni persoalan administrasi, belum adanya petunjuk teknis (juknis) serta proses lelang yang terlambat.
Total alokasi APBN untuk Provinsi Gorontalo tahun 2014 mencapai Rp3,9 triliun dengan realisasi yang baru mencapai Rp952 miliar.
Anggaran tersebut tersebar di 10 program diantaranya pelaksanaan jalan nasional senilai Rp663 miliar dengan realisasi Rp207 miliar.
Selain itu pembangunan jaringan sumber air senilai Rp373,5 miliar dengan realisasi RP25,2 miliar serta pembangunan Bandara Djalaludin dengan anggaran Rp147, 5 miliar dengan realisasi nol persen.