Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara mendukung Kerja sama yang digagas Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng), terkait tapal batas, keamanan dan ketahanan pangan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Roni Imran, Senin, yang turut hadir pada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang telah dilakukan bersama Gubernur Sulteng, Longki Danggola, di lokasi pacuan kuda, Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Menurut Wabup, pemkab sangat mendukung komitmen Gubernur Sulteng, Longki Danggola yang sangat menekankan komitmen menjaga keamanan bersama khususnya di wilayah perbatasan perairan sebelah barat Kabupaten Gorontalo Utara, yang berbatasan dengan perairan Palele, Kabupaten Buol Sulteng.
Di mana tingkat kerawanan akibat aksi pemboman ikan yang dilakukan oknum nelayan tidak bertanggung jawab masih sangat tinggi.
Kerja sama tersebut akan segera ditindaklanjuti pemkab dengan memperluas informasi kepada masyarakat hingga di wilayah perbatasan dan pedalaman, terkait komitmen menjaga keamanan wilayah termasuk mencegah aksi pemboman ikan.
Serta yang paling penting adalah pemahaman tentang batas-batas wilayah baik darat, laut dan udara yang perlu diketahui masyarakat luas, agar mampu dijaga bersama sehingga tidak menimbulkan kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang bisa menimbulkan pertikaian.
Wabup mengatakan, insiden yang menimpa nelayan tradisional asal Kecamatan Gentuma di perairan Palele yang diduga telah melakukan pemboman ikan beberapa waktu lalu.
Kasus ini diharapkan tidak terulang lagi dan menjadi pengalaman penting sebagai upaya bersama dalam menjaga kondusifitas daerah termasuk menjaga kelestarian laut di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Gubernur Sulteng, Longki Danggola mengatakan, kerawanan keamanan wilayah perairan di perbatasan, menjadi tanggung jawab bersama yang harus terus dijaga dengan baik. "Biasanya potensi saling tuding sangat mudah terjadi di wilayah perbatasan," ujarnya.
Ia mencontohkan yang pernah terjadi antara nelayan Torsiaje Kabupaten Pohuwato, dengan nelayan dari Desa Bajo, di wilayah Moutong, Sulteng. Mereka saling tuding terhadap aktivitas pemboman ikan akibat minimnya pengetahuan tentang batas wilayah maupun hukum yang berlaku di wilayah masing-masing.
Sehingganya, kerja sama ini diharapkan mampu menjaga aksi-aksi merugikan tersebut agar tidak saling merugikan masyarakat maupun daerahnya. "Penegakkan hukum harus benar-benar dilakukan, seperti yang tertuang pada kerja sama di bidang keamanan yang telah dibangun tersebut," ujar Longki.
Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan bisa saling menjaga dan tunduk bersama terhadap aturan dan perundang-undangan serta kesepakatan yang telah dibangun, dalam mendukung stabilitas keamanan daerah mengingat seluruh daerah di Pulau Sulawesi memiliki kesamaan potensi yang jika saling mendukung dipastikan akan mampu bekerja sama memajukan daerahnya.
Gorontalo Utara Dukung Kerja Sama Tapal Batas
Senin, 4 Agustus 2014 20:15 WIB