Kairo (ANTARA) - Kelompok ISIS mengaku bertanggungjawab atas pengeboman terkoordinasi di Sri Lanka, yang menewaskan 321 orang dan melukai sekitar 500 orang lainnya, kata Kantor Berita AMAQ miliknya.
Kelompok tersebut tidak memberikan bukti apapun atas klaim mereka.
Serentetan serangan bom menghancurkan ketenangan di Sri Lanka, negara yang berpenduduk mayoritas penganut Buddha, sejak perang saudara yang melibatkan separatis berakhir 10 tahun lalu.
Serangan pada hari Minggu itu juga meningkatkan ketakutan bahwa kekerasan antarmasyarakat akan kembali muncul.
Sri Lanka memiliki penduduk sejumlah 22 juta orang, termasuk warga minoritas Kristen, Muslim dan Hindu.
ISIS mengakui bertanggungjawab aksi pengeboman gereja di Sri Lanka
Rabu, 24 April 2019 7:05 WIB