Gorontalo (ANTARA) - Kondisi Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 97 yang diinformasikan kandas di pesisir pantai Ponelo Kepulauan, tepatnya di depan Dusun Palima, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dalam kondisi aman.
Kepala Bidang Lalu Lintas Laut Pelabuhan Nusantara Kwandang, Dolfi Dier Untu, di Gorontalo, Rabu, mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan informasi lengkap terkait terhalangnya aktivitas pelayaran kapal tersebut, yang menyebabkan tidak bisa keluar dari area Pelabuhan Kwandang, sejak pukul 16.06 WITA.
"Saat pasang nanti atau pukul 02.00 WITA, Kamis (2/5) dini hari, KM Sabuk Nusantara diharapkan sudah akan berlayar," ujarnya.
Diakuinya, terdapat aktivitas pengerukan laut di lokasi Pelabuhan Nusantara Kwandang, lebar 70 meter dengan kedalaman minus 3 ke minus 7 atau lebih dalam dari kedalaman sebelumnya.
"Kami akan mencari tahu lebih lengkap terkait kronologis penyebab kesulitan yang dihadapi KM Sabuk Nusantara, apakah pengaruh alam ataukah imbas dari aktivitas pengerukan," tambahnya.
Keterangan dari pihak nahkoda kapal beserta para saksi masih akan dikumpulkan.
Sementara itu, nahkoda KM Sabuk Nusantara 97, Kapten Herman Mumek mengakui, kapal yang dinahkodainya itu tidak kandas.
Penyebab belum berlayarnya kapal tersebut, karena masih menunggu amannya air pasang agar baling-baling kapal aman dari jangkar kapal keruk yang sementara melakukan aktivitas pengerukan.
"Kondisi kapal sedang tidak berpenumpang penuh, hanya saja aktivitas pelayaran masih tertunda menunggu air pasang," ujarnya.
Kapal berkapasitas 450 penumpang itu, telah sandar di Pelabuhan Kwandang selama tiga hari dan akan berlayar menuju rute tempuhnya, dari Pelabuhan Kwandang menuju Palele, Buol, Toli-toli, Tarakan, Nunukan hingga Sebatik (Kalimantan Utara).
Dalam sebulan, kata Herman, KM Sabuk Nusantara 97, masuk ke Pelabuhan Nusantara Kwandang, sebanyak dua kali.
Selama ini, aktivitas pelayaran dari dan ke pelabuhan itu dalam kondisi aman dan tidak pernah mengalami kendala.
Maka ia berharap, pihak otoritas pelabuhan untuk mengingatkan pihak pelaksana pengerukan agar tidak beraktivitas saat kapal lainnya, baik memuat penumpang maupun barang, akan sandar dan berlayar, untuk keamanan dan kenyamanan aktivitas pelayaran.
