Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, atas nama pimpinan dan anggota MPR RI menyatakan dukacita atas meninggalnya dua orang mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari pada aksi demo di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, pada Kamis (26/9).
"Izinkan kami, pimpinan dan anggota MPR menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya adik-adik mahasiswa. Pertama, Yusuf Kardawi (19 tahun), di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari pada Jumat pagi ini serta Himawan Randi (21 tahun) pada Kamis kemaren. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Halo Oleo," kata Hasan, saat membuka Sidang Paripurna Akhi Masa Jabatan MPR RI periode 2014-2019, di Komplek Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pimpinan dan anggota MPR berduka, bangsa Indonesia berduka. "Kita berharap tidak terjadi lagi, peristiwa yang tidak diharapkan ini. Kita tentu mengapresiasi adik-adik mahasiswa, adik-adik pelajar yang menyampaikan aspirasinya, tapi kita juga minta tidak anarkis. Kita percaya pemerintahan Presidan Jokowi dan DPR akan merespons secara positif apa yang disampaikan adik-adik kita itu," katanya.
Ia sudah menyampaikan pesan kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo agar DPR menunda pemberlakukan RUU yang akan disahkan, guna meredam kegaduhan di ruang publik. "DPR pada rapat paripurna, Rabu kemarin sudah menunda persetujuan empat RUU untuk merespons positif aspirasi dari mahasiswa dan publik," katanya.
Di sisi lain, Hasan juga menyatakan prihatin pada banyaknya petugas Kepolisian yang cedera saat menjaga aksi demo.
"Kita harapkan, adik-adik masaiswa dan polisi dapat sama-sama menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan. Mari kita sama-sama menjaga situasi yang tertib," katanya.
Zulkifli: MPR nyatakan duka cita mahasiswa meninggal di Kendari
Jumat, 27 September 2019 12:46 WIB