Jakarta (ANTARA GORONTALO) - World Wide Fund for Nature (WWF) bekerja sama dengan Indonesia Working Group on Forest Finance dan Transparansi Internasional Indonesia meluncurkan buku pengenalan sektor kehutanan bagi perbankan di Jakarta, Rabu.
Ketua Program SIAP II (Strengthening Integrity and Accountability Program
II) yang membidangi pembuatan buku tersebut, Fathi Hanif mengatakan
peluncuran buku mengenal nasabah kehutanan bagi sektor perbankan ini
untuk memberikan informasi kepada lembaga keuangan dan perbankan
mengenai skema industri kehutanan.
Ia mengemukakan, WWF memandang kehadiran buku ini sangat penting
untuk memperkuat kapasitas masyarakat sipil dan media dalam pengawasan
tindak pidana kejahatan kehutanan.
Oleh karena itu pembuatan buku ini juga melibatkan Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
denan mendapatkan dukungan United States Agency for International Development (USAID).
Ia menjelaskan, panduan praktis pengenalan sektor kehutanan bagi
kalangan perbankan ini dibagi menjadi dua seri, yaitu "Mengenal Nasabah
Sektor Kehutanan" yang memperkenalkan perangkat penyaringan (screening) dalam pembiayaan di sektor kehutanan.
Kemudian, "Mengenal Perkembangan Sektor Kehutanan Bagi Perbankan"
yang menjabarkan peran perbankan dalam meningkatkan praktik-praktik yang
lebih baik di sektor kehutanan serta potret perkembangan industri
kehutanan.
Menurut CEO WWF-Indonesia Efransjah, kalangan perbankan harus
diberikan edukasi mengenai sektor kehutanan karena modal merupakan
komponen penting pada bisnis ini.
Lantaran rendahnya akses modal dalam satu dekade terakhir membuat
sektor kehutanan menjadi lahan bisnis yang kering dan mulai dihindari
para pengusaha.
"Investasi pada sektor ini memang tergolong berisiko tinggi, tapi
risiko ini dapat dikurangi dengan mengenal lebih dalam mengenai
karakter, dinamika, pelaku dan pemangku kepentingannya," kata dia.
Ia tidak membantah terdapat beragam masalah bidang kehutanan di
Indonesia. Namun, kondisi ini dapat diatasi dengan cara meningkatkan
kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat
sipil dalam membenahi tata kelola.
Pembenahan ini secara langsung akan berdampak positif mengingat akan
menumbuhkan kepercayaan kalangan perbankan pada pengusaha sektor
kehutanan.
"Dengan mengutamakan pembiayaan kepada pengusaha yang mengedepankan
akuntabilitas, transparansi dan kelestarian, maka secara tidak langsung
perbankan sudah turut mendorong perbaikan tata kelola sektor kehutanan,"
kata dia.
Panduan berseri ini dihasilkan dari beberapa diskusi terfokus yang
dilakukan selama dua tahun terakhir oleh konsorsium SIAP II bersama
dengan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, industri kehutanan dan
perbankan.
Seri Panduan ini berisi kriteria serta cara-cara praktis bagi
perbankan untuk menyeleksi pembiayaan investasi di sektor kehutanan.
Pembiayaan yang lestari diharapkan dapat membantu memperbaiki sektor
kehutanan, mendukung praktik-praktik yang ramah lingkungan, dan
menghindari kerusakan hutan.
WWF luncurkan buku pengenalan hutan bagi perbankan
Rabu, 29 Oktober 2014 17:39 WIB