Gorontalo (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Gorontalo yang baru, Brigjen Polisi Wahyu Widada menjalani upacara adat penyambutan (Moloopu) di rumah jabatan Kapolda Gorontalo, Selasa.
Moloopu merupakan upacara penjemputan dan penyambutan secara adat dari kediaman pribadi ke Yiladia atau rumah jabatan.
Upacara tersebut, selain sebagai keharusan memenuhi tatanan adat, juga sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan masyarakat dari negeri adat Uduluwo Lo U Limo Lopohalaa atau Lima Negeri Adat di Gorontalo.
Pada upacara adat Moloopu, sejumlah tokoh adat menyampaikan petuah-petuah adat yang wajib dipegang teguh oleh setiap pimpinan daerah.
Salah satunya disampaikan oleh Bate Lo Hulondalo atau tokoh adat Gorontalo, Karim Laiya, yang petuahnya berbunyi " Ami tiyombu bubato, tolipu tiya wopato, olimo liyo kadato, dahayi bolo memehuwato, mobangguyito mobangguwato, molu mominggalato”.
Petuah tersebut artinya, "Kami para kakek nenek asal usul leluhur semula, sumber segala sesuatu menunggu dengan tertib, memakmurkan negeri jangan dengan kekerasan, akan cerai berai".
Kapolda mengaku dirinya menjunjung tinggi adat dan budaya yang berlaku dalam masyarakat Gorontalo.
Bahkan mantan Wakapolda Riau tersebut menegaskan bahwa dalam setiap kegiatan Kepolisian akan senantiasa menjunjung tinggi, menghormati, dan menghargai adat dan budaya.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita harus bisa menghormati dan menghargai adat. Mudah-mudahan dengan penyambutan secara adat untuk memasuki rumah jabatan Kapolda Gorontalo akan membawa kita semua lebih baik lagi," ujarnya.
Wahyu menggantikan Kapolda lama yakni Irjen Pol Rachmad Fudail, yang dipindah tugaskan menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Diklat Lemdikpol Polri.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan terima kasih atas kinerja, komitmen dan dedikasi Rachmad Fudail selama bertugas di Gorontalo.
Ia menilai, jenderal bintang dua itu telah banyak berjasa khususnya dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Saya kirim pesan tengah malam supaya pagi bisa beliau baca, tapi beliau tengah malam langsung balas. Akhir-akhir ini ada aksi panah wayer. Saya baru berapa kalimat, beliau sudah beribu kalimat kasih laporan," ungkap gubernur.
Kiprah Irjen Pol Rachmad Fudail yang paling dikenang yakni pendirian Sekolah Polisi Negara (SPN) tahun 2018.
Salah satu sekolah polisi termegah itu, dibangun dengan anggaran urunan dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta pihak swasta. **