Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meyakini pengembangan Pelabuhan Anggrek akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan cepat.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran, di Gorontalo, Jumat.
Pelabuhan yang resmi dikelola PT. Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) sebagai pemenang proyek pengelolaan Pelabuhan Anggrek dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), diyakini menjadi fasilitas terbaik yang ada di wilayah utara Provinsi Gorontalo, termasuk kawasan Indonesia Timur.
Apalagi kata Roni, pelabuhan tersebut ditargetkan menjadi Pelabuhan Samudera yang akan menunjang kerja sama Indonesia dengan negara lain, diantaranya Jepang.
"Mimpi kita untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) pasti terwujud. Sebab keberadaan Pelabuhan Anggrek akan mendorong pengembangan kawasan industri di daerah ini secara khusus," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah memanfaatkan pengembangan pelabuhan barang ini, melalui penyiapan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.
Serta pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjadi produk unggulan untuk dikerjasamakan dengan negara lain.
"Kita kelola kekayaan yang dimiliki. Sebab tak ada keraguan lagi jika Pelabuhan Anggrek benar-benar akan menjelma sebagai pelabuhan samudera sebagai pintu perekonomian strategis di Gorontalo," katanya pula.
Kehadiran Pelabuhan Anggrek diharapkan mampu meningkatkan konektivitas logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo, Pulau Sulawesi dan wilayah sekitarnya, khususnya pengembangan kawasan Indonesia Timur.
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, mengatakan, sebelumnya pemerintah daerah berhasil memperjuangkan penambahan panjang dermaga Pelabuhan Anggrek di bagian kiri dan kanan.
Hal itu diperjuangkan kata dia, agar kapal-kapal yang masuk tidak antre berhari-hari untuk melakukan aktivitas bongkar muat.
Saat ini pun, pemerintah daerah akan kembali memperjuangkan pembukaan akses jalan antara Anggrek-Kota Gorontalo yang akan memperpendek jarak tempuh dari pelabuhan ini ke pusat perdagangan di Kota Gorontalo.
"Kami akan menyampaikan usulan tersebut untuk dapat direalisasikan mengingat keperluan akses jalan memadai menjadi salah satu skala prioritas dalam menunjang keberadaan Pelabuhan Anggrek. Termasuk pengembangan kawasan industri di daerah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran, di Gorontalo, Jumat.
Pelabuhan yang resmi dikelola PT. Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) sebagai pemenang proyek pengelolaan Pelabuhan Anggrek dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), diyakini menjadi fasilitas terbaik yang ada di wilayah utara Provinsi Gorontalo, termasuk kawasan Indonesia Timur.
Apalagi kata Roni, pelabuhan tersebut ditargetkan menjadi Pelabuhan Samudera yang akan menunjang kerja sama Indonesia dengan negara lain, diantaranya Jepang.
"Mimpi kita untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) pasti terwujud. Sebab keberadaan Pelabuhan Anggrek akan mendorong pengembangan kawasan industri di daerah ini secara khusus," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah memanfaatkan pengembangan pelabuhan barang ini, melalui penyiapan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.
Serta pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjadi produk unggulan untuk dikerjasamakan dengan negara lain.
"Kita kelola kekayaan yang dimiliki. Sebab tak ada keraguan lagi jika Pelabuhan Anggrek benar-benar akan menjelma sebagai pelabuhan samudera sebagai pintu perekonomian strategis di Gorontalo," katanya pula.
Kehadiran Pelabuhan Anggrek diharapkan mampu meningkatkan konektivitas logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo, Pulau Sulawesi dan wilayah sekitarnya, khususnya pengembangan kawasan Indonesia Timur.
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, mengatakan, sebelumnya pemerintah daerah berhasil memperjuangkan penambahan panjang dermaga Pelabuhan Anggrek di bagian kiri dan kanan.
Hal itu diperjuangkan kata dia, agar kapal-kapal yang masuk tidak antre berhari-hari untuk melakukan aktivitas bongkar muat.
Saat ini pun, pemerintah daerah akan kembali memperjuangkan pembukaan akses jalan antara Anggrek-Kota Gorontalo yang akan memperpendek jarak tempuh dari pelabuhan ini ke pusat perdagangan di Kota Gorontalo.
"Kami akan menyampaikan usulan tersebut untuk dapat direalisasikan mengingat keperluan akses jalan memadai menjadi salah satu skala prioritas dalam menunjang keberadaan Pelabuhan Anggrek. Termasuk pengembangan kawasan industri di daerah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023