Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo mengantisipasi kenaikan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Dian Nugraha di Gorontalo, Kamis mengatakan BI bersama TPID menyusun strategi upaya pengendalian inflasi dan ketersediaan pangan bersama pemangku kepentingan dan instansi terkait.

"Khususnya mengantisipasi risiko tekanan inflasi jelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024," ucap Dian.

Dian menyampaikan bahwa angka inflasi di bulan Desember 2023 diperkirakan akan dipengaruhi oleh komoditas ayam potong, tomat, beras, bawang merah dan cabai rawit yang disebabkan adanya peningkatan permintaan.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengatakan, untuk mengantisipasi inflasi, TPID dan BI Gorontalo memberikan empat strategi.

Yang pertama yaitu mengintensifkan pemantauan pangan bergejolak, seperti beras, cabai, tomat melalui peringatan dini seiring dengan meningkatnya permintaan sesuai dengan pola musiman.

Selanjutnya mendorong ketersediaan barang pokok melalui Gelar Pangan Murah (GPM) lebih intensif jelang HBKN Natal dan Tahun Baru.

Strategi ketiga, menjaga ekspektasi masyarakat untuk tidak melakukan konsumsi secara berlebihan dan keempat memanfaatkan peran Bulog untuk membantu pengendalian harga, terutama beras dan minyak kelapa dan menyiapkan empat ton daging sapi untuk wilayah tertentu.

Dengan adanya pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi dalam setiap program dan kebijakan Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia khususnya inflasi di Provinsi Gorontalo tidak naik lagi pada penghujung tahun 2023.

Gubernur Gorontalo menambahkan, dibutuhkan peran dan kerja sama pemerintah daerah, instansi vertikal, dan seluruh komponen untuk pengendalian inflasi di Provinsi Gorontalo.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023